Selain pertanyaan kapan lulus dan kapan menikah, pertanyaan kapan siap ke tanah suci pasti akan membuat seseorang berpikir banyak sebelum menjawab. Kalau kapan menikah bisa dijawab mei, meibi yes meibi no, apakah saat ditanya kapan siap menunaikan ibadah haji kamu akan menjawab yang sama? Tentu tidak. Kebanyakan orang akan menjawab "Belum, belum siap mental atau belum siap secara finansial."
Memang, stigma yang berlaku di masyarakat masih menganut paham bahwa yang sudah menyandang status seorang Hajjah, berarti perilakunya harus baik dan tidak tercela agar senantiasa sesuai norma. Gerak-gerik tidak lagi sebebas sebelum naik haji, tidak bisa melakukan ini itu lagi, itulah yang membuat kaum muda cenderung menunda untuk menunaikan Rukun Islam ke-5.
Padahal ketakutan-ketakutan itu tidak penting, Ladies. Daripada memikirkan apa efeknya di kemudian hari, lebih baik pikirkan saja kesiapan diri secara mental dan fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci. Hal lain yang harus dipertimbangkan, fakta bahwa waktu tunggu keberangkatan haji sejak mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji kini mencapai 12 hingga 15 tahun. Oleh karena itu, rencanakan mulai sekarang, tak perlu memikirkan harus menjadi pribadi sempurna sepulang dari Tanah Suci.
Berubah menjadi lebih baik itu akan dirasakan oleh pribadi masing-masing. Naik Haji atau Umrah adalah salah satu proses yang dapat membantu perubahan tersebut karena bisa merasakan momen-momen pencerahan yang didapat di Tanah Suci. Berpeganglah juga pada pandangan bahwa setiap orang ada #WaktunyaKeTanahSuci sendiri.
Masih galau ditanya kapan naik Haji dan pergi ke Tanah Suci? Banyak kok yang mengalami dan berbagi impian mereka untuk ke Tanah Suci. Kamu juga bisa ikut membagikan cerita dan harapanmu di sini. Yuk mampukan diri sekarang untuk niat naik Haji!