Susah untuk Bahagia Kalau Cintamu Didasari Soal Materi Belaka

Fimela diperbarui 13 Mei 2016, 15:10 WIB

Kita tak bisa naif atau menutup mata dengan kenyataan kalau kita memang membutuhkan uang dalam hidup. Kita butuh uang juga materi. Tapi jangan sampai kita melandasi sebuah hubungan hanya karena soal materi belaka.

Mungkin kamu mencintai seseorang karena dia sudah punya hidup mapan. Kehidupannya yang mapan memang memberi rasa aman tersendiri di hatimu. Tapi tetap saja cinta yang tulus itu harusnya datang dari hati bukan karena materi semata. Melandasi cinta karena perkara materi belaka bisa susah untuk membuat bahagia.

Cinta karena Uang Itu Sifatnya Sementara
Kesenangan akan uang sifatnya hanya sementara. Bahkan beberapa hubungan yang berbasis materi akan cenderung palsu dan membuatmu kesepian. Mungkin sekarang kamu bersenang-senang dengan uang yang kamu habiskan. Akan tetapi, berhati-hatilah karena mungkin akan ada yang harus kamu bayar di masa depan.

Tak Ada Kehangatan dan Kenyamanan kalau Uang Selalu Jadi Tolak Ukurnya
Kalau kamu masih mempertahankan sistem percintaan karena uang, jangan harapkan ada kehangatan dan kebahagiaan dalam hidupmu. Bagaimana bisa merasakan ikatan emosional kalau kamu hanya memperlakukan dia sebagai mesin ATM? Kamu tak akan pernah bisa benar-benar merasakan kebahagiaan yang menentramkan kalau semuanya selalu diukur dengan uang.

Selalu Ada Rasa Cemas dalam Hatimu
Orang yang tak memiliki uang banyak tapi punya keluarga kecil sederhana yang hangat cenderung lebih bahagia. Sebanyak apapun uang yang kita punya dan habiskan seringkali tak akan pernah bisa memberikan rasa puas. Yang kamu rasa malah kecemasan dan kekhawatiran. Kamu jadi paranoid sendiri dan merasa kalau cintamu padanya akan pudar ketika ia sudah tak lagi punya uang.

“Money may not buy love, but fighting about it will bankrupt your relationship.”
— Michelle Singletary


Kamu Jadi Susah untuk Membuat Prioritas Hidupmu
Segala sesuatunya kamu ukur dengan uang. Untuk urusan cinta, kamu selalu menjadikan uang dan materi sebagai patokannya. Di sini, kamu jadi dibutakan oleh uang. Sehingga sulit bagimu untuk membuat prioritas hidupmu. Kamu jadi kehilangan arah untuk kehidupan dan masa depanmu. Hubunganmu pun jadi mudah rapuh dan sering dilanda konflik yang tak berkesudahan.

Kalau menurutmu sendiri bagaimana, Ladies? Benarkah kalau sebuah hubungan dilandasi soal perkara uang dan materi saja bakal gampang goyah dan putus di tengah jalan? Share your opinions with us.





(vem/nda)