Serang Wanita Hamil, Dynel Dihukum 100 Tahun Penjara

Fimela diperbarui 02 Mei 2016, 12:03 WIB

Ketika seorang kehilangan buah hati, hal ini tentu saja membuat perasaan menjadi sangat sedih dan kecewa. Meski begitu, apapun dan bagaimanapun, sudah seharusnya agar orang tersebut bersabar dan menerima secara lapang dada apa yang menimpanya. Jangan sampai rasa kehilangan yang mendalam akan membuat seseorang gelap mata dan depresi hingga melakukan suatu hal yang sangat kejam dan mengerikan seperti halnya yang dilakukan oleh wanita bernama Dynel Lane (36) berikut ini.

Dikutip dari laman dailymail.co.uk, Dynel dikatakan telah merebut dan membunuh janin seorang wanita bernama Michelle Wilkins. Akibat apa yang Dynel lakukan pada Wilkins, ia pun akhirnya dijatuhi hukuman penjara selama 100 tahun. Aksi kejam wanita 36 tahun tersebut terjadi pada tahun 2015 di rumahnya saat Wilkins berkunjung untuk melihat produk baju hamil yang ditawarkan Dynel padanya lewat media sosial.



Wlikins mengaku bahwa sebelumnya ia belum pernah bertemu dengan Dynel. Wilkins yang saat itu sedang mengandung 8 bulan akhirnya bertemu dengan Dynel karena ia ingin membeli baju bayi dari Dynel. Wilkins pun datang ke rumah Dynel sendiri. Sayang, bukannya mendapat baju bayi yang diinginkannya, di rumah Dynel, Wilkins mengaku bahwa ia justru diserang. Secara paksa Dynel melakukan ceasar pada Wilkins pakai pisau dapur dan mengambil janin berusia 8 bulan di perutnya.

Pada persidangan yang digelar di pengadilan Colorado, saat ditanya oleh petugas mengenai insiden mengerikan ini, Dynel hanya diam. Ia tak menuturkan satu patah kata pun dari mulutnya. Ia juga tak melakukan pembelaan atas hukuman yang dijatuhkan padanya. Atas perbuatannya, kini Dynel harus mendekam di penjara selama 100 tahun. Saat persidangan di gelar, keluarga Dynel juga hadir di sana. Mereka juga telah mengajukan permintaan maaf pada Wilkins beserta keluarga atas apa yang dilakukan Dynel.



Setelah ditelusuri lebih lanjut, akhirnya terungkap motif kejam kenapa Dynel mengambil janin dari perut Wilkins. Keluarga mengaku bahwa Dynel pernah kehilangan bayinya saat bayi tersebut masih berusia 18 bulan pada tahun 2002. Keluarga mengaku bahwa Dynel sempat depresi dan mengatakan bahwa ia sangat ingin memiliki bayi kembali. Bahkan, sebelum ia merebut janin Wilkins, ia mengaku pada orang terdekatnya yakni David Ridley jika ia sedang hamil.

Tapi, David mulai merasa curiga pada Dynel ketika ia mengundang Wilkins untuk datang ke rumahnya di Longmont. Kecurigaan itu akhirnya terbukti saat David pulang ke rumah dan melihat Dynel penuh darah di bak kamar mandi rumahnya sambil membawa bayi. Kepada David, Dynel mengungkapkan bahwa ia harus segera dibawa ke rumah sakit dan bayinya harus selamat. David pun membawa Dynel beserta bayi ke rumah sakit. Sementara itu, ia tak menyadari bahwa ada Wilkins yang sedang sekarat di rumahnya. Ya, meskipun ia bertanya-tanya  benarkah bayi itu adalah bayi Dynel?



Meskipun tak diketahui keberadaannya, beruntung Wilkins akhirnya sadar dan segera menelepon polisi. Polisi pun segera datang dan menyelamatkannya. Sesampainya di rumah sakit, Wilkins terkejut dan histeris karena ia mendapati perutnya kosong. Ia mendapati perutnya robek dan janin serta rahimnya sudah tidak ada. Ia pun akhirnya menceritakan apa yang baru saja ia alami pada polisi. Hingga akhirnya polisi menangkap Dynel dan menjadikannya sebagai tersangka dalam insiden tragis yang menimpa Wilkins beserta janinnya.

Duh, apa yang dilakukan Dynel sangat kejam dan mengerikan ya? Kita semua tentunya berharap bahwa insiden seperti ini tak pernah terjadi lagi.



(vem/mim)
What's On Fimela