Untuk memulai aktivitas tiap hari, sarapan jadi waktu makan yang sangat dianjurkan dilakukan setiap hari. Hal yang terutama perlu diperhatikan adalah kandungan bahan-bahan makanannya yang perlu dipilih dengan baik, sehingga dapat memberikan energi yang cukup. Misalnya protein (12-15%), lemak (30-35%), karbohidrat (50%+), vitamin dan mineral, buah dan sayuran serta minuman.
Namun pada kenyataannya masyarakat Indonesia biasanya lebih memilih mengonsumsi nasi saja untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat-nya lengkap dengan tambahan protein seperti ayam, daging, telur atau ikan.
"Banyak juga orang yang sarapan hanya sama susu atau hanya teh manis saja, bahkan sarapan dengan mie goreng saja. Cuma satu item, sebenarnya itu yang disebut tidak seimbang," kata dr. Diana F. Suganda, MKes, SpGK, saat ditemui Vemale dalam acara Belvita di kawasan Menteng Jakarta Pusat Selasa 19 April 2016.
Bila tidak memiliki waktu untuk mengolah protein, lanjut dr. Diana, protein bisa dipenuhi dari susu. Susu mengandung protein dan lemak dan Anda tidak boleh takut dengan lemak, karena lemak ada dua jenis yaitu lemak baik dan jahat," ujarnya menjelaskan.
"Kalau mau yang praktis, lemak baik bisa dipenuhi dengan buah alpukat, jangan diminum bersamaan dengan gula yang berlebih atau susu kental manis, karena itu jadi lemak jahat," tambah dokter gizi ini.
Sedangkan untuk memenuhi vitamin dan mineral, Anda bisa mengonsumsi buah apel atau pisang ditambah dengan air putih dua liter dalam sehari agar membantu metabolisme tubuh.
Bagi dr. Diana, bila pagi-pagi perut sudah diisi dengan sarapan seimbang maka saat makan siang Anda tidak lapar mata dan terlalu kalap memilih menu.
"Dengan sarapan, menghindari kita kalap saat makan siang. Sehingga berat badan terjaga, nggak terkena sindrom obesitas," tutupnya.
Nah itu dia Ladies, bila tidak ingin terkena sindrom obesitas maka jangan lupa sarapan ya. Sarapan yang lengkap dengan protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral, buah dan sayur serta minuman adalah sarapan yang ideal.