Hasil Studi: Merokok Tak Hanya Merusak Kesehatan Tapi Karir Juga

Fimela diperbarui 13 Apr 2016, 14:14 WIB

Merokok merupakan salah satu hal yang wajar dilakukan oleh sebagian besar orang. Meskipun, orang-orang ini tahu bahwa sebenarnya merokok sangat berbahaya bagi kesehatannya. Bahaya rokok ini bahkan tercantum jelas di setiap bungkus rokok. Tapi, nampaknya masih banyak orang yang mengabaikan bahaya ini. Oh iya, ngomongin soal bahaya rokok, ternyata rokok tak hanya berbahaya dan merusak kesehatan seseorang saja.

Lebih jauh, sebuah penelitian yang dilakukan di Stanford University School of Medicine menyebutkan bahwa bahaya rokok juga berupa rusaknya karir. Dikutip dari laman dailymail.co.uk, Dr Judith Prochaska PHD yang telah mensurvei lebih dari 150 partisipan menemukan bahwa mereka yang merokok memiliki karir yang kurang cemerlang dibanding dengan mereka yang tidak merokok. Ya, walaupun dalam hasil temuan ditemukan juga mereka yang merokok kemungkinan memiliki karir cemerlang. Hanya saja, presentasi perokok yang karirnya cemerlang lebih kecil dibandingkan dengan presentasi non-perokok yang karirnya cemerlang.



Sementara itu, para peneliti di Perguruan Tinggi Kesehatan di California mengungkapkan bahwa bahaya nikotin bisa merusak kesehatan fisik maupun mental. Dengan rusaknya kesehatan fisik dan mental ini, dikatakan hal ini bisa berpengaruh besar pada produktivitas kerja. Tak hanya itu saja, kebiasaan buruk merokok juga dikatakan bisa menurunkan kualitas karir. Yang lebih buruk lagi, beberapa perusahaan melarang keras karyawan merokok. Dengan adanya larangan ini, hal ini memungkinkan seorang perokok memiliki kesempatan kerja yang lebih kecil dibanding mereka yang tidak merokok.

Dr Judith mengatakan,

"Merokok adalah suatu hal yang sangat tidak baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Penelitian ini menemukan bahwa mereka yang merokok memiliki produktivitas kerja yang kurang maksimal dibanding mereka yang tidak merokok. Temuan ini juga menemukan bahwa perokok aktif maupun pasif rentan terhadap berbagai masalah kesehatan yang menyebabkan penurunan performa tubuh dan performa kerja. Kita berharap bahwa temuan ini bisa membuat banyak orang sadar bahwa rokok sangat tidak baik buat kesehatan dan karir mereka."


Pendapat lain tentang bahaya rokok juga datang dari asisten profesor kedokteran bernama Dr Michael Baiocchi. Ia mengatakan, "Kebiasaan merokok bisa dilakukan seseorang sebelum ia menemukan pekerjaan atau sesudah menemukan pekerjaan. Dari penelitian ini kita tahu bahwa merokok yang berpengaruh buruk bagi kesehatan akan berpengaruh buruk pula bagi karir. Mereka yang merokok bisa mengalami penurunan performa kerja. Tapi, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa performa mereka juga akan baik-baik saja. Biasanya, awal mula seorang merokok terjadi karena ia mengalami stres atau depresi dan mengalihkan itu semua dengan merokok."

Well, dengan adanya penelitian yang menyebutkan merokok tak hanya mengurangi performa kesehatan tubuh tapi juga performa kerja, semoga kita bisa menghindari rokok. Semoga informasi ini bermanfaat.
(vem/mim)
What's On Fimela