7 Cara Tingkatkan Kecerdasan Emosional Agar Kamu Cantik Alami

Fimela diperbarui 11 Apr 2016, 14:00 WIB

Ketika membicarakan tentang kecerdasan, hal pertama yang muncul di otakmu pasti adalah kecerdasan pikiran yang berhubungan dengan kemampuan otak atau lebih sering dikenal dengan IQ. Tapi ada satu lagi tipe kecerdasan yang sebenarnya sama pentingnya dengan IQ, yaitu kecerdasan emosional atau EQ.

Kecerdasan pikiran bisa kamu dapat dan pelajari dari sekolah, namun tak banyak yang mengajarkan bagaimana agar kamu bisa punya kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi. Padahal EQ adalah kunci utama bagaimana kamu bisa membangun relasi atau hubungan sosial yang baik dengan orang-orang di sekitarmu.  Ini dia 7 tips agar kamu bisa meningkatkan kecerdasan emosionalmu.

    Sering berinteraksi

    Sering-seringlah berinteraksi dengan banyak orang dalam keseharianmu, bahkan jika kamu introvert. Daripada mendengarkan musik, mengetik pesan dan sibuk dengan gadget, ngobrol lah dengan orang di sekitarmu tentang apa saja. Menciptakan interaksi kecil yang nyata (bukan dunia maya), akan menciptakan koneksi yang membantumu lebih terbuka pada orang lain.

    Buat jurnal

    Kamu mungkin akan takjub betapa pentingnya menulis diary berhubungan erat dengan kecerdasan emosionalmu.  Secara tak langsung orang yang menulis diary akan mempelajari tentang dirinya sendiri dan orang lain. Orang yang bisa mengenali seperti apa dirinya akan mampu bertoleransi dan menempatkan diri saat bersama orang lain.

    Menolong sesama

    Manusia adalah makhluk sosial. Menolong sesama sebenarnya adalah panggilan alami dari dalam dirimu sendiri. Menolong orang lain bisa membuatmu terhubung dengan orang lain lebih baik karena kamu melatih perasan empati dan perhatian terhadap orang di sekitarmu.

    Apa adanya

    Ketika kamu bersikap apa adanya dan tak sibuk dengan urusanmu sendiri, dan lebih memperhatikan sekitarmu, sebenarnya kamu akan belajar banyak hal. Kamu jadi sensitif dan peka terhadap sikap atau gelagat orang lain, entah itu dalam hal baik maupun buruk. Kamu jadi lebih bisa menilai seperti apa orang di sekitarmu dari setiap bahasa tubuh mereka.

    Tarik nafas, hembuskan

    Santailah sedikit. Tak semua hal dalam hidup harus dihadapi dengan serius dan sikap kaku. Kamu memang tak bisa menghindari apa yang kamu rasakan, tapi kamu tak harus selalu menunjukkannya di depan umum. Kamu perlu belajar bagaimana mengendalikan emosi. Dari sinilah kamu belajar bersikap dewasa.

    Waktu menyendiri

    Selalu luangkan waktu untuk sendiri. Beri waktu untuk dirimu sendiri instrospeksi, memproses pikiran dan emosi sebelum menyimpulkan sesuatu. Dengan begini kamu akan lebih mantap dengan pikiran dan emosimu. Di sinilah kamu membantu unggul dalam EQ.

    Jadilah pendengar

    Kamu tak harus selalu berada di tengah, menjadi pusat perhatian, dan mengambil alih pembicaraan. Karena itu seringkali justru menyebalkan. Kamu juga perlu jadi pendengar yang baik. Dengan mendengarkan cerita dari berbagai sumber, kamu jadi lebih paham, baik itu orang lain maupun diri sendiri.

Memang tak semudah kelihatannya, karena terkadang karakter orang bisa berbeda-beda dan apa yang dijalani orang berbeda-beda. Kamu juga tak akan bisa menilai setiap perasaan orang. Tapi cobalah menjadi lebih dekat dengan sekitarmu, dan kamu akan belajar banyak dari itu.

(vem/feb)