Usiaku 25 Tahun dan Single, Mereka Bilang Aku 'Wanita Sisa'

Fimela diperbarui 08 Apr 2016, 12:20 WIB

Ladies, pernah nggak sih kamu ditanya "kapan nikah?" atau mungkin pertanyaan lain semacam "nunggu apa lagi sih? kenapa nggak nikah juga?" Pertanyaan semacam itu biasanya makin sering kamu dengar bila usiamu sudah lebih dari 25 tahun masih saja single. Di Cina, ada sebutan untuk wanita berusia 25 tahun yang masih single, yaitu "Sheng Nu".

Secara harfiah, "Sheng Nu" berarti "wanita sisa". Dilansir dari buzzfeed.com, saat seseorang sudah dicap sebagai "wanita sisa" maka ia akan jadi bahan gosip bahkan diolok-olok. Dalam sebuah video yang dibuat oleh SK-II, sejumlah wanita single berusia di atas 25 tahun mencurahkan isi hatinya. Menurut budaya Cina, anak perempuan diajari agar selalu bisa mengabulkan keinginan orang tuanya untuk segera menemukan jodohnya secepat mungkin.



Video: copyright youtube.com/SK-II

Kalau seorang wanita tak menikah di usia "yang tepat", orang tua dan anggota keluarga lain akan mempermalukannya atau mencibirnya. Di video tersebut juga muncul pernyataan, "Orang-orang meyakini bahwa menurut masyarakat Cina, seorang wanita yang belum menikah itu belumlah sempurna."



Banyak tekanan yang dihadapi oleh para wanita yang dicap sebagai "wanita sisa". Mulai dari dianggap terlalu pemilih, kurang cantik, sampai si orang tua mengancam tak akan mati dengan tenang sebelum melihat putrinya menikah.



Tak heran jika di Shanghai sering diadakan pasar jodoh. Di mana para orang tua akan menampilkan profil putra atau putri mereka dengan harapan bisa segera menemukan jodohnya. Profilnya biasanya akan memperlihatkan usia, pekerjaan, pendapatan, hingga kekayaan yang dimiliki. Tapi hal ini memberi kesedihan tersendiri di hati para wanita, seolah yang dilakukan para orang tua di pasar jodoh itu adalah menjual putrinya sendiri.



Banyak wanita yang merasa sedih sekaligus terluka. Di satu sisi, mereka ingin memiliki hidup yang bahagia tanpa harus dipaksa cepat-cepat menikah. Mereka juga ingin menemukan seseorang yang tepat untuk dijadikan pasangan hidup bukan sekadar orang asing yang dikenal lewat pasar jodoh. Namun di sisi lain, mereka juga ingin membahagiakan hati kedua orang tuanya. Mereka juga tak pernah punya niat untuk melukai atau menyakiti hati kedua orang tuanya.



Akhirnya sejumlah wanita kembali ke pasar jodoh. Mereka membuat profil diri mereka sendiri untuk ditunjukkan pada orang tua mereka.



Sejumlah pesan yang ditampilkan para wanita itu juga sangat menyentuh.
"Meskipun aku sendiri, aku akan bahagia, percaya diri, dan punya kehidupan yang baik."
"Istilah 'wanita sisa' itu tak cocok, aku punya karier yang bagus dan ada istilah lain untuk itu 'wanita tangguh'."
"Aku tak mau menikah karena diharuskan menikah. Aku tak akan bahagia dengan cara itu."



Saat melihat profil putrinya, para orang tua kembali disadarkan. Wanita single dan mandiri bukanlah "wanita sisa". Mereka justru wanita yang tangguh, cantik, dan percaya diri dengan cara serta hak mereka sendiri.

Sedih pastinya jika masyarakat mencibir atau sampai menghina kita karena status yang masih single di usia yang dianggap "sudah waktunya menikah dan punya anak". Tapi bagaimana pun tiap orang punya prioritasnya sendiri. Dan tiap wanita pasti punya perjuangannya sendiri menjalani hidupnya. What do you think about it, Ladies?



(vem/nda)
What's On Fimela