4 Sikap Elegan Menghadapi Orang Rasis, Haruskah Balas Dendam?

Fimela diperbarui 31 Mar 2016, 09:50 WIB

Pernah nggak kamu merasa tersinggung pada sikap seseorang yang merendahkanmu karena persoalan ras, suku, atau keyakinan tertentu? Dia yang bukan siapa-siapa malah sok mengatur hidupmu dan men-judge dirimu seenaknya sendiri. Berhadapan dengan orang rasis memang bisa makan ati. Tapi kamu juga nggak perlu langsung tersulut emosimu dan meledak-ledak marah begitu saja.

Menghadapi orang rasis memang butuh cara khusus. Membalas api dengan api tak akan menyelesaikan masalah, malah masalah yang ada bisa makin besar dan sulit untuk ditangani. Solusinya tetaplah berpikir jernih. Masih ada kok cara-cara elegan yang bisa kamu gunakan untuk menghadapinya.

    Buktikan Kalau Kamu Hebat dan Punya Kelebihan Sendiri

    Tahu nggak apa yang membuat orang yang membencimu menderita? Tak lain adalah dengan terlihat bahagia di depannya. Minimal kamu bisa menunjukkan kalau hidupmu masih berjalan normal bahkan lebih baik dari biasanya sekalipun dia pernah berusaha menjatuhkanmu atau mengolok-olokmu. Tunjukkan kamu punya kehebatan dan kelebihan sendiri. Tak usah terpengaruh dengan omongan-omongan negatif orang lain.

    Stay Humble! Be Open-Minded!

    Kadang kita harus menekan ego kita agar tak membuat situasi yang ada makin parah dan berantakan. Cobalah untuk tetap rendah hati. Tapi bukan berarti merendahkan diri. Just stay humble. Ajak saja berkomunikasi secukupnya dan bersikaplah terbuka. Mungkin sifat rasisnya itu muncul karena ada sesuatu yang belum dipahami atau karena ia salah memahami diri kita.

    Selama Tak Merugikan Orang Lain, Jalani Rutinitasmu Seperti Biasa

    Kadang cara terbaik untuk menghadapi orang yang tak suka dengan kita adalah dengan melakukan segala sesuatunya secara normal seperti biasa. Lakukan rutinitasmu seperti sedia kala. Seolah-olah kamu tak pernah terganggu olehnya. Oke, mungkin kamu sakit hati dan terluka, tapi berusahalah tegar. Tunjukkan kalau kamu punya kualitas diri tegar dan tak mudah dijatuhkan.

    “Apa nggak capek?”

    Kalau kamu sudah merasa tak tahan lagi dengan sikapnya yang rasis dan merendahkanmu, coba tanyakan, “Apa nggak capek? Apa nggak ada kerjaan lain selain menghina dan menjatuhkanku?” Sesekali ia memang perlu disadarkan kalau sikapnya yang rasis bisa sangat merugikan dan membuat orang lain tak nyaman di dekatnya. Cukup buat ia menyadari kalau sikapnya itu tak baik dan menyakiti.

Tapi haruskah balas dendam? Hm, rasa-rasanya sekalinya kita mencoba balas dendam, nantinya akan muncul balas dendam yang lain. Pada akhirnya bukannya menyelesaikan masalah tapi malah membuat masalah baru. Jadi sebaiknya memang tak perlu balas dendam, ya Ladies.

 

(vem/nda)