Bukan Maksudku Egois, Aku Cemburu karena Ku Tak Bisa Kehilanganmu

Fimela diperbarui 26 Mar 2016, 09:50 WIB

Cemburu memang bisa jadi tanda dan bukti cinta. Kita cemburu karena kita peduli. Kita cemburu karena kita tak mau kehilangan. Dan kita cemburu karena ada cinta yang ingin kita jaga.

Sebuah hubungan pasti ada pasang surutnya. Ada saat-saat kamu merasa marah atau kesal. Adakalanya juga kamu dan pasangan bertengkar karena masalah yang sebenarnya sepele. Ada saat-saatnya juga rasa cemburu memicu konflik dalam hubunganmu. Namun, rasa cemburu juga bisa jadi tanda bahwa hubunganmu masih “hidup” dan “bernapas”.

Rasa Cemburu Itu Muncul Bukan karena Tak Percaya Tapi karena Peduli

Tak pernah ada niatan untuk menghancurkan hubungan yang sudah kamu bangun sejak lama. Tak sekalipun terlintas di pikiranmu untuk melukai perasaan pasanganmu. Dan ketika rasa cemburu itu kamu rasa, yang kamu rasakan sebenarnya adalah karena kamu peduli. Kamu peduli dengan cinta yang harus kamu jaga. Niatmu hanyalah ingin membawa kembali hubungan ke jalan yang semestinya.

Rasa Cemburu Itu Muncul  karena Ada Masalah yang Harus Segera Diselesaikan

Pasti ada penyebab di balik setiap rasa cemburu yang dirasa. Ada akar masalah dari semua rasa cemburu itu. Saat cemburu sudah dirasa, itu jadi sinyal kalau ada sebuah masalah yang harus segera diselesaikan. Ada lubang di dalam hubunganmu yang perlu diisi kembali.

Cemburu Bisa Jadi Tanda Kejujuran

Saat cemburu biasanya kita akan mengungkapkan semua rasa dan isi hati yang ada di dalam dada. Secara tidak langsung ini jadi tanda kejujuran. Kamu mulai berani terbuka untuk mengungkapkan perasaanmu. Ini bisa jadi pertanda baik bahwa dari kejujuran itu kamu bisa makin menguatkan komitmen yang ada. Kalau perasaan itu terus dipendam saja, masalah yang ada tak akan pernah terselesaikan, kan?

Dari Rasa Cemburu, Kita Melatih Diri untuk Bersikap Dewasa

Di satu sisi cemburu sering disebut sebagai sifat yang kekanak-kanakan. Tapi di sisi lain dari rasa cemburu itu kita bisa melatih diri untuk bersikap lebih dewasa. Kita belajar untuk mengendalikan diri dan perasaan. Kita diuji untuk tetap berpikir jernih saat suasana hati sedang kalut. Dan perlahan-lahan kita bisa belajar bahwa rasa cemburu itu tak selalu berarti benci. Bahkan dari cemburu itu ada rasa tak ingin kehilangan, ada niat untuk tetap mempertahankan hubungan.

Tentu saja jangan sampai cemburu buta, ya Ladies. Jangan sampai rasa posesif atau pikiran negatif membuat api cemburu di dalam dirimu tersulut dengan mudah.

Tak apa cemburu, asal tetap pada porsinya. Sekalipun rasa cemburu itu muncul karena dipicu suatu kecurigaan, tahan diri untuk tak gampang menuduh. Selalu cari dulu fakta dan kebenarannya sebelum melontarkan suatu tuduhan. Karena cemburu itu sebenarnya bisa berarti bahwa kamu tak ingin kehilangannya dan kamu hanya ingin mempertahankan dia.

(vem/nda)