Apa yang sering dilakukan banyak orang untuk menyambut kelahiran seorang bayi di dunia? Jika di Indonesia, mungkin tradisinya adalah diadakan syukuran, pemberian nama dan mengundang banyak orang ke rumah untuk mendoakan bayi. Tapi ada hal lain yang dilakukan masyarakat Bhutan saat menyambut kelahiran pangeran mereka.
Negara Bhutan termasuk salah satu negara yang masih memegang pemerintahan monarki, keluarga kerajaan masih dianggap sebagai panutan dan pemimpin di negara ini. Jadi ketika ada kelahiran anggota baru kerajaan, seluruh masyarakat Bhutan tentu ikut bergembira.
Dan mungkin acara penyambutan pangeran Bhutan ini menjadi salah satu yang paling ramah lingkungan di antara berbagai pesta-pesta penyambutan kelahiran anggota kerajaan di dunia. Bagaimana tidak, untuk menyambut kehadiran anak pertama Raja Khesar dan Ratu Jetsun, masyarakat Bhutan mengadakan acara penanaman pohon beramai-ramai.
Ada sebanyak 82.000 masyarakat di seluruh Bhutan menanam pohon, sedangkan 26.000 lainnya dilakukan secara sukarela oleh negara tetangga atau relasi terdekat di sekitar Bhutan. Hal ini dilakukan sebagai doa dan harapan masyarakat Bhutan agar pangeran bisa menjadi penerus kerajaan yang baik nantinya.
Tenzin Lekphell, selaku koordinator acara ini mengatakan bahwa dalam agama Budha, pohon diungkapkan sebagai penyedia kebutuhan manusia, pemelihara yang menjaga manusia di dunia. Pohon juga jadi simbol kehidupan, melambangkan umur panjang, kesehatan, kegagahan, kecantikan dan bahkan rasa sayang.
Mengapa 108.000 dipilih sebagai jumlah angka penanaman pohon, karena angka 108 adalah angka sakral dan suci dalam Budha. Setiap bibit pohon merupakan doa dan harapan agar pangeran bisa mendapat segala kebaikan, tumbuh sehat, kuat, bijaksana dan punya rasa kasih sayang terhadap sesama, ungkap Tenzin Lekphell lebih lanjut.
Karena acar ini lah, Bhutan ternyata masuk Guinness World Record karena berhasil menanam 49.672 pohon dalam waktu satu jam. Meski memang Bhutan adalah negara kecil, di mana televisi dan internet baru masuk pertama kali pada tahun 1999 lalu, namun masyarakatnya masih memegang teguh tradisi, dan kepercayaan akan keseimbangan hidup manusia dan lingkungan.
Dengan segala pikiran positif seperti itu, tak heran jika Bhutan menjadi salah satu negara dengan masyarakat yang bahagia. Wah, benar-benar patut diteladani ya ladies.
- Peringati Hari Wanita Sedunia, Para Polisi Beri Setangkai Bunga
- Penuh Cinta, Ini Tradisi Valentine Romantis Di Berbagai Negara
- Bahagia Atau Pusing? Pria Ini Dapat Warisan 72 Istri Dari Ayahnya
- Aneh, Maskapai Penerbangan di Thailand Memberikan Kursi Penumpang Untuk Boneka Mistis
- Demi Usir Roh Jahat, Bocah 7 Tahun Dinikahkan Dengan Anjing