Menolak Dijodohkan, Hidup Gadis Ini Berakhir Tragis

Fimela diperbarui 17 Mar 2016, 11:58 WIB

Di beberapa daerah atau negara, perjodohan masih sering ditemui. Ya, meski bagi beberapa orang perjodohan bukan lagi suatu hal yang bisa diterima dengan baik. Berbicara mengenai perjodohan, kali ini kisah tragis menimpa seorang gadis kurdi bernama Shilan yang masih berusia 21 tahun di Jerman. Dikutip dari laman dailymail.co.uk, akibat dijodohkan dan menolak perjodohan tersebut, gadis tersebut ditembak mati di hari pernikahannya.

Kisah tragis ini sendiri berawal ketika gadis tersebut dijodohkan dan akan dinikahkan secara paksa oleh kedua saudaranya yakni Numan H dan Hassan H dengan seorang pria yang tak lain adalah sepupunya sendiri bernama Sefin (22 tahun). Namun, dikabarkan gadis tersebut menolak perjodohan karena ia mengaku bahwa ia tidak mencintai pria yang akan dinikahkan dengannya. Kepada sang ayah yakni Ghazi H (50 tahun), gadis tersebut mengaku bahwa ia sama sekali tak mau melanjutkan perjodohan tersebut.

Meski ia menolak perjodohan tersebut, kedua saudaranya tetap menggelar pernikahan antara Shilan dan Seffin tanpa sepengetahuan sang ayah. Sayang, Shilan justru ditembak mati oleh Seffin saat upacara pernikahannya di Hanover, Jerman sedang berlangsung. Seffin diduga kesal dan kecewa karena wanita yang akan ia nikahi tidak pernah mencintainya dan sebenarnya tidak mau menikah dengannya.

Kejadian ini diungkapkan oleh ayahnya di situs media sosial facebook. Sang ayah yakni Ghazi memposting foto Shilan yang sudah meninggal di media sosial facebook sembari mengatakan,

"Dengan kesedihan yang mendalam, saya mengumumkan kepergian putri saya. Dia meninggal di dalam genangan darahnya sendiri. Dia adalah seorang korban dari tradisi perjodohan yang berbahaya. Saya sangat kehilangan dia."

Dikatakan, pembunuhan dengan penembakan ini terjadi antara tanggal 10 sampai 13 Maret. Atasi insiden ini sendiri, polisi sedang melakukan pemburuan terhadap pelaku pembunuhan yang diduga adalah Seffin, sepupu Shilan.

Memang, tradisi perjodohan ini masih dipegang teguh oleh keluarga Shilan yang masih berdarah Irak. Bagi sebagian besar orang Irak, menikah dengan sepupu sendiri dikatakan lebih baik jika dibandingkan dengan menikahi orang lain. Karena anggapan inilah, kedua saudara Shilan yakni Numan H dan Hassan H memaksa Shilan untuk menikah dengan Seffin yang tak lain adalah sepupunya sendiri.

 

Cerita dari sang ayah, Shilan adalah gadis yang cantik, ramah, cerdas, penuh percaya diri dan mengesankan. Ia adalah gadis kewarganegaraan Jerman dan tengah menempuh study di perguruan tinggi di Hanover. Shilan dibawa ke Jerman oleh orang tuanya saat ia masih berusia 3 tahun. Sejak itulah, Shilan tumbuh dan berkembang di Jerman serta lebih akrab dengan tradisi Jerman. Gadis itu memang tidak pernah mau jika saat menikah, ia harus dijodohkan dengan pria yang tak pernah ia cintai. Namun ternyata, saudaranya tetap memaksanya untuk menikah dengan pria yang telah dijodohkan dengannya. Ya, meski ia tak pernah mencintai pria tersebut.

Saat perjodohan dimulai, sang ayah yakni Ghazi H sedang berada di Irak. Ia sedang menjalankan proyek di Irak. Ia kembali ke Jerman karena mendengar bahwa putrinya menolak perjodohan. Ghazi datang ke Jerman untuk mempertimbangkan kembali perjodohan tersebut. Sayang, sesampainya di Jerman, putrinya meninggal dengan cara yang sangat mengenaskan. Putrinya meninggal karena ditembak oleh pria yang dijodohkan dengannya di hari pernikahan mereka karena sebenarnya, pria tersebut telah ditolak oleh sang putri.

Kasihan sekali dengan apa yang dialami oleh Shilan ini ya Ladies. Kita semua tentu berharap bahwa insiden seperti ini tak pernah terjadi lagi. Semoga pula, pembunuh Shilan segera ditangkap dan ia pun mendapatkan hukuman setimpal dengan apa yang ia lakukan.

(vem/mim)
What's On Fimela