Jangan Percaya, Ini Dia Kebenaran Di Balik Mitos-Mitos Kehamilan

Fimela diperbarui 16 Mar 2016, 19:53 WIB

Saat sedang hamil, Anda mungkin selalu mencari tahu apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan untuk menghindari hal-hal buruk terjadi pada si jabang bayi. Bahkan, tak jarang Anda pun mempercayai cerita dari orang-orang terdahulu atau mitos-mitos seputar kehamilan. Disebutkan dalam laman www.everydayfamily.com, berikut adalah 4 mitos seputar kehamilan yang (sebenarnya) tidak perlu Anda percayai. Yuk, simak.

  • Perut condong ke Arah Bawah = Mengandung Anak Laki-laki. Tidak jarang orang-orang, terutama wanita yang pernah hamil, akan memberikan komentar bahwa Anda sedang hamil anak laki-laki jika melihat perut yang condong ke arah bawah. Meski banyak dipercayai, sebenarnya anggapan itu tidak benar. Yang benar adalah tidak semua wanita memiliki jenis kandungan yang sama, termasuk hamil dengan perut condong ke arah bawah. Posisi bayi dalam kandungan tidak menentukan jenis kelaminnya.
  • Denyut Jantung Cepat = Mengandung Bayi Perempuan. Mitos kedua ini juga tidak benar. Ketika janin mulai memiliki denyut jantung, ia akan berdetak dengan sangat cepat. Mitos tersebut lahir dari fakta bahwa wanita memang memiliki detak jantung yang lebih tinggi daripada pria. Namun, hal itu bukan hal yang tepat untuk dijadikan prediksi jenis kelamin bayi.
  • Mengangkat Lengan Lebih Dari Tinggi Kepala Akan Menyebabkan Bayi Terlilit Tali Pusar dan Akan Keguguran. Mitos ini tentu saja tidak benar. Tidak ada korelasi antara mengangkat atau meletakkan sesuatu yang lebih tinggi dari kepala akan menyebabkan bayi terlilit tali pusar. Tali pusar yang kusut terjadi karena gerakan janin, bukan karena gerakan ibu. Hal tersebut umum terjadi pada bayi. Selama kandungan belum mendekati tanggal perkiraan kelahiran, pergerakan bayi yang menyebabkan tali pusar melilit ini masih bisa berubah.
  • Hubungan Seks Ketika Hamil Akan Menyakiti Bayi. Mitos keempat ini juga tidak benar. Alasannya, adalah pertama, Mr. P tidak akan menembus rongga rahim tempat bayi bersembunyi. Kedua, hubungan suami istri dapat dilakukan apabila memang kehamilan yang dijalani tidak bermasalah. Beberapa wanita tidak bisa merasakan seks ketika sedang hamil, namun beberapa wanita lainnya justru merasa lebih mesra karena terjadi lonjakan yang sangat tinggi pada hormon dan sensasi di area Miss V mereka. Banyak wanita mengaku mengalami orgasme untuk pertama kalinya saat sedang hamil.


Nah, itulah beberapa mitos seputar kehamilan yang ternyata tidak bisa dibuktikan kebenarannya alias hanya mitos belaka. Jika memiliki keraguan seputar kehamilan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter daripada hanya dengan mempercayai mitos-mitos yang belum tentu benar. Semoga bermanfaat!

(vem/ama)
What's On Fimela