Mengandung lalu mengalami keguguran merupakan pengalaman berat yang kadang harus dialami oleh pasangan yang sedang menantikan buah hati. Bagi calon ibu, keguguran tentunya menjadi hal yang menyedihkan. Setelah keguguran, para pasangan yang menanti momongan juga biasanya akan memberi waktu untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk kembali mengandung. Selain itu, beberapa kondisi kesehatan yang berhubungan dengan hal ini juga membuat para pasangan suami istri banyak yang menunggu untuk kembali hamil.
Wanita yang mengalami keguguran, seringkali dianjurkan menunggu selama tiga bulan jika mau hamil kembali. Dari mana saran ini berasal dan apa alasan di baliknya, tidaklah jelas. Tapi ada kabar baik bagi wanita yang pernah keguguran dan ingin segera menjalankan program untuk hamil kembali. Studi ilmiah terbaru menyebutkan bahwa wanita yang mengalami keguguran dan ingin hamil lagi, tidak perlu menunggu. Dengan kata lain, setelah keguguran, wanita boleh segera hamil kembali.
Studi ini mengevaluasi 998 wanita yang keguguran pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu (termasuk keguguran spontan, ektopik dan hamil anggur yang memerlukan perawatan lanjutan). Para peneliti mengamati para wanita tersebut selama enam siklus menstruasi setelah peristiwa keguguran, sampai mereka hamil lagi (bagi relawan yang hamil lagi), merekam waktu sejak dari mereka keguguran sampai mereka mencoba konsepsi yang baru. Studi juga melihat faktor-faktor seperti usia, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, minum alkohol dan faktor lainnya.
Di antara wanita yang mulai mencoba untuk hamil lagi dalam waktu kurang dari tiga bulan setelah keguguran, ada 53,2 persen yang sukses melahirkan. Bandingkan dengan hanya 36,1 persen angka sukses melahirkan bagi mereka yang menunggu lebih lama. Studi yang telah dimuat dalam jurnal Obstetrics & Gynecology edisi Februari ini menemukan, tidak ada kenaikan risiko komplikasi jika wanita yang pernah keguguran ingin segera hamil lagi dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan setelah keguguran.
“Anda yang sedang dalam program punya momongan lagi harus siap secara emosional. Jika secara emosi Anda sudah siap dan tidak punya komplikasi kesehatan, tidak ada alasan fisiologikal yang mengharuskan Anda untuk menunggu," kata Enrique F. Schisterman, epidemiologis dari National Institutes of Health.
Artikel Ini Ditinjau Oleh: dr. Deffy Leksani Anggar Sari
Sumber: Meetdoctor.com