Ladies, masih ingatkah kamu tentang sosok gurumu yang paling berkesan dan inspiratif? Pasti ada ya sosok guru atau dosen yang cara mengajarnya atau mungkin kepribadiannya yang meninggalkan kenangan yang tak akan pernah terlupakan di benakmu.
Yu Gongmao, guru berusia 41 tahun ini benar-benar sosok pendidik yang sangat menginspirasi. Bahkan kisahnya sudah menyentuh hati para netizen di Cina. Dilansir dari shanghaiist.com, tahun 2012 lalu Yu didiagnosis menderita aneurisma otak akibat faktor genetik Autosomal Dominant Polycystic Kidney Disease (ADKPD). Sejak saat itu, ia menjalani sejumlah operasi pada otak dan kedua matanya.
Sayangnya kondisinya terus memburuk. Hingga kemudian ia didiagnosis menderita nekrosis ginjal.
Aneurisma (aneurysm) otak atau aneurisma cerebral merupakan kondisi kesehatan akibat terjadinya pelebaran abnormal pembuluh darah di otak, pelebaran ini terutama berkembang di persimpangan arteri besar di dasar otak, di area yang disebut lingkaran willis. (sumber: doktersehat.com)
Untuk bisa bertahan hidup, Yu harus menjalani hemodialisis tiga kali seminggu selama satu setengah tahun ke depan sembari menunggu donor ginjal. Dosen dengan tinggi tubuh 175 cm ini berat badannya menurun drastis.
Meski penyakitnya parah dan mematikan, Yu tetap mengajar di Wuhan University, Hubei. Meski pihak sekolah menyarankan agar Yu isitrahat saja di rumah, Yu tetap bersikeras terus mengajar. "Ruang kelas memberiku merasa punya tujuan dan dibutuhkan," ungkapnya.
Yu dikenal sebagai dosen yang menyenangkan saat mengajar. Di mata para mahasiswanya, Yu dikenal sebagai sosok yang positif dan optimis. Yu juga tak pernah absen mengajar. Hanya saja kadang ia harus berlutut di kursi ketika tubuhnya merasa terlalu lelah untuk berdiri.
Yu punya sebuah kotak yang penuh dengan kartu dan surat yang ditulis oleh murid-murid dari segala penjuru Cina dan dunia yang pernah diajarnya dulu. Semua surat itu jadi semangat sendiri untuk Yu bisa bertahan.
Ketika ditanya kenapa kenapa masih mau terus mengajar, Yu menjawab, "Saya sangat suka mengajar, saya mencintai mahasiswa-mahasiswa saya dan mereka menikmati kelas saya. Selain itu, semua rekan kerja saya memberi saya semangat jadi saya tak merasa sendirian melawan penyakit ini."
Pihak universitas telah membantu membayari sebagian besar biaya pengobatan Yu. Sementara itu para kolega dan murid-muridnya juga membantu mendonasikan uang untuk transplantasi ginjal. Yu optimis sekali dia pasti bisa akan sembuh.
“The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.”
― William Arthur Ward
Kita doakan semoga Yu bisa segera sembuh dan diangkat penyakitnya, ya Ladies. Seorang pendidik seperti Yu rasanya pasti akan selalu diingat oleh para anak didiknya.
- 50 Tahun Lalu Kami Dibuang, Tak Diduga Ini yang Terjadi Kemudian
- Penyakitku Parah, Tapi Kuhentikan Pengobatan demi Pernikahan Ibu
- Terimakasih Ma, Telah Memeluk Kami Bertiga Meski Lima Menit Saja
- Kena Kanker, Nenek Ini Menolak Dirawat Demi 'Surga Dunia'
- Kisah Hidup Gadis Ini Buktikan Hidup Tak Untuk Dikeluhkan