Sering Terbangun dari Tidur di Malam Hari? Ini Lho Penyebabnya

Fimela diperbarui 10 Mar 2016, 19:47 WIB

Pukul 10 atau 11 malam, kamu akan dengan mudah tertidur lelap. Namun, begitu pukul 3 pagi, kamu terbangun dengan mata terbuka lebar dan tidak sedikit pun merasa ngantuk. Sering atau bahkan setiap malam mengalami kejadian serupa? Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan mid-insomnia atau kesulitan menjaga tidur yang sebenarnya normal kok, Ladies.

James Findley, Ph.D., direktur klinis dari Behavioral Sleep Medicine Program di University of Pennsylvania, dalam laman www.huffingtonpost.co.uk, menjelaskan bahwa ada tiga siklus tidur yang terjadi setiap malamnya.

Dimulai dari tidur nyenyak yang dalam, tidur dengan kesadaran sedang hingga tidur ringan. Tapi ada kalanya ketika sedang tidur lelap, fase tidur tiba-tiba bergerak ke tahapan tidur yang lebih ringan sehingga besar kemungkinan akan terbangun. Alhasil banyak orang yang mengalami 'tidur terpecah' saat dini hari. Tidur terpecah ini bisa diperbaiki jika kamu memperbaiki posisi tidur dan kembali tidur.

Namun, jika kamu terbangun di malam atau dini hari, dan sulit tertidur lagi lebih dari 30 menit selama tiga sampai empat hari dalam seminggu, maka kemungkinan kamu mengalami gangguan tidur yang lebih serius.

Apa saja yang menjadi penyebab kondisi mid-insomnia ini? Yuk, simak ulasan selengkapnya.

 

  • Faktor Usia. Seiring bertambahnya usia, jam tidur akan berkurang misalnya dari 7-8 jam sehari menjadi 4-5 jam sehari. Hal ini dikarenakan orang-orang yang paruh baya cenderung terbangun di tengah-tengah tidur. Frekuensi terbangun tiba-tiba ini lebih sering ketimbang yang usianya lebih muda. Semakin tua, kesulitan tidur biasanya akan semakin bertambah.
  • Gangguan Tidur. Orang yang menderita insomnia tidak hanya mengalami kesulitan untuk tidur nyenyak, tapi juga cenderung sering terbangun di malam hari. Terbangun di malam hari bisa juga karena sleep apnea, yaitu kondisi di mana seseorang berhenti bernapas selama beberapa detik (jeda napas) ketika tidur. Jeda napas itulah yang membuat orang secara tak sadar membuka matanya.
  • Kondisi Tubuh. Kondisi tubuh terkadang juga jadi salah satu penyebab kamu terbangun dari tidur di malam hari. Misalnya saja perut yang terasa melilit atau kembung akibat terlalu banyak makan di siang harinya. Orang dengan masalah kepanikan atau gangguan bipolar (perubahan mood yang tiba-tiba) juga bisa menjadi penyebabnya.
  • Faktor Lingkungan. Kondisi kamar amat menentukan kualitas tidurmu. Lingkungan di sekitar tempat tidur yang bersih dan nyaman, akan menciptakan suasana kondusif untuk tidur lelap dari malam hingga keesokan paginya. Misalnya saja terpaan cahaya yang masuk dari ruangan lain ke kamarmu, bisa membuatmu terbangun tanpa menyadarinya.

Jika mid-insomnia terjadi, apa yang bisa dilakukan agar segera tidur kembali? James memaparkan dua cara. Pertama, jangan berdiam diri di tempat tidur. Jika kamu tidak bisa tidur lagi setelah lebih dari 20 menit terbangun, menurut James, sebaiknya kamu bangkit dari tempat tidur dan melakukan relaksasi. Misalnya dengan peregangan otot, membaca buku atau memecahkan teka-teki puzzle.

Cara kedua, hindari melihat smarpthone atau tablet. Layar dari perangkat elektronik tersebut memancarkan cahaya spektrum biru yang menstimulasi otak untuk lebih aktif. Akibatnya, mata pun semakin 'segar' dan semakin sulit terpejam.

Nah, semoga informasi ini bermanfaat ya, Ladies!

(vem/ama)