Gerhana matahari total akan terjadi pada 9 Maret mendatang. Kabar baiknya, fenomena alam unik ini akan melintas di 11 provinsi di Indonesia setelah terakhir kalinya terjadi 21 tahun yang lalu. Wow! Sungguh beruntung kita yang dapat menyaksikannya.
Tentunya kita yang tinggal di Indonesia tak ingin melewatkan momen ini. Tetapi, sebelum kamu mengambil kamera dan mengabadikan gerhana matahari total ini, baca dulu artikel ini sampai habis.
Gerhana matahari total dapat dilihat dalam kondisi cuaca yang cerah. Agar pandangan terasa lebih lega, lokasi dengan jangkauan pandangan mata yang luas sangat disarankan. Misalnya lapangan terbuka atau rooftop gedung bertingkat.
Tentunya momen yang sangat dinanti-nanti ini akan sangat sayang jika kita tidak melihatnya. Namun, selama ini fenomena gerhana matahari total seringkali dihubungkan dengan kebutaan. Tak terkecuali jika kita berfoto selfie saat gerhana matahari total berlangsung.
Daniel Hardiman-McCartney dari College of Optometrists menyatakan, "Akan sangat berbahaya melakukan foto selfie saat fenomena ini terjadi. Orang akan tergoda untuk melihat ke arah matahari demi mendapatkan foto atau video selfie yang bagus." Karena gerhana matahari adalah proses yang cukup lambat, orang-orang akan tanpa sengaja melihat ke arah matahari selama 1-3 menit. Padahal menatap sinar matahari dalam jangka waktu tertentu akan menimbulkan kerusakan pada retina yang disebut solar retinopathy, seperti yang dilansir oleh bbc.com.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Pupil mata akan membesar dan melebar agar dapat menangkap cahaya sebanyak mungkin karena suasana yang gelap. Saat bulan mulai bergeser dan cahaya matahari mulai terang maka cahaya akan langsung menerpa mata. Hal inilah yang membahayakan mata. Gejala solar retinopathyini berupa titik-titik hitam pada pandangan mata dan akan sulit dipulihkan.
The Royal College of Ophthalmologist mengatakan, sesungguhnya tak ada metode yang aman bagi manusia untuk melihat gerhana matahari total langsung. Sekalipun menggunakan filter gelap, misalnya kacamata atau melalui kamera, teropong atau teleskop. Tidak adanya pelindung dari sinar ultraviolet menjadi alasan mengapa alat-alat ini tidak disarankan oleh para ahli.
Ada cara yang disarankan untuk menikmati fenomena alam ini adalah melalui proyeksi lubang jarum. Caranya dengan menyediakan dua kertas HVS. Lubangi salah satu kertas dengan jarum. Kemudian letakkan sejajar, yang satunya menghadap matahari, sementara pantulannya akan diproyeksikan di kertas yang lain. Ingin cara yang lebih aman? Kamu bisa menyaksikannya melalui situs internet yang menyediakan tayangan ini secara langsung.
Nah itu dia informasi seputar gerhana matahari total yang akan terjadi beberapa hari mendatang. Jangan sampai keinginan untuk mengabadikan gerhana matahari total atau tampil eksis di social media, justru membahayakan kesehatan ya, Ladies.
(vem/wnd)