Trauma Itu Membuatku Kegemukan, Kini Bobotku Turun 147 Kg

Fimela diperbarui 01 Mar 2016, 12:50 WIB

Kegemukan bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari faktor genetik, kebiasaan makan, hingga trauma atau stres yang dialami. Kalau tubuh mengalami kegemukan atau obesitas, tak hanya gangguan kesehatan yang akan muncul tapi juga terganggunya mental dan psikis kita.

Christopher Charron, remaja berusia 15 tahun ini tadinya bertubuh sangat gemuk. Dilansir dari today.com,dengan tinggi badan 176 cm berat badannya mencapai 244 kg. Di sekolahnya Nuview Academy, Charron sering terlihat kurang percaya diri. Kalau berjalan menunduk dan kalau berenang memakai kaos hoodie ukuran besar, itulah yang diperhatikan oleh Earl Wallace.

"Saat aku memperhatikannya aku melihat kalau berat badannya seperti menghambatnya dan aku merasa punya keyakinan kalau aku bisa membantunya menurunkan berat badannya, ia pasti bisa keluar dari cangkangnya sedikit," terang Wallace yang berprofesi sebagai konselor sekolah atau lebih tepatnya asisten kesehatan mental di Nuview.

Dengan bobot yang mencapai 244 kg, Charron merasa menderita. Dia sering minder dan bersembunyi di rumahnya kalau teman dan keluarganya berkunjung. Dia juga sering enggan dan malas pergi ke sekolah karena malu dilihat orang-orang. "Tadinya aku tak nyaman dengan diriku sendiri," kata Charron.

Wallace sesungguhnya mengagumi sosok Charron yang baik hati. Hanya saja ia mengkhawatirkan kesehatan Charron, sehingga Wallace mencoba mendekati dan menawarkan bantuan untuk membantunya menurunkan berat badan. Gayung bersambut, Charron pun menerima bantuan Wallace. "Aku dari dulu ingin menurunkan berat badan, hanya saja aku tak punya motivasi untuk melakukannya. Aku benar-benar malas," ungkap Charron.

Berat badan Charron melonjak naik setelah mengalami sebuah trauma. Bulan Desember 2007, ayah Charron menikam pacarnya hingga tewas. Tak hanya itu ayah Charron juga sempat menikam Charron sendiri dan saudara lainnya. Beruntung Charron dan saudaranya masih bisa diselamatkan. Sementara itu ayahnya dikenai hukuman 30 tahun penjara. Trauma itulah yang membuat Charron tak bisa mengendalikan berat badannya lagi.

Dengan bantuan Wallace, Charron mengikuti diet ketat dan olahraga rutin. Makanan yang dikonsumsi Charron tak boleh mengandung terlalu banyak karbohidrat dan daging merah. Sebagian besar makanan yang dikonsumsi mengandung banyak sayur, daging tanlemak, dan ikan.

Minggu pertama menjalani olahraga terasa cukup berat bagi Charron. Charron harus melakukan latihan di treadmill selama lima menit, istirahat, lalu melakukan peregangan tubuh. Wallace lalu meminta Charron kembali menggunakan treadmill selama lima menit, istirahat, sampai bisa setengah jam menggunakan treadmill.

"Aku langsung merasa capek setelah lima menit. Ketika kehabisan napas aku mengeluhkan 'Aku tak mau melakukan ini. Aku mau pulang.' Tapi aku terus melanjutkannya," kata Charron. Awalnya dia benci diet. Rasanya menyiksa harus berhenti menikmati hamburger yang sangat disukainya. Tapi demi bisa menurunkan berat badan, ia harus berjuang lebih untuk mengendalikan nafsu makannya.

Sampai akhirnya hasil perdana itu terlihat. Selama dua minggu penuh olahraga rutin, berat badan Charron berhasil turun sampai 2,7 kg. Lalu selama enam bulan, bobotnya turun 45 kg. "Aku sangat senang sekali. Selama ini yang kulihat biasanya bobotku naik, tidak pernah turun," papar Charron. Hingga akhirnya selama dua tahun berusaha, berat badan Charron berhasil turun sampai 147 kg. Wah, luar biasa sekali ya!

Charron olahraga lima hingga enam kali setiap minggu, mengangkat beban, dan juga olahraga kardio. Sekarang ia merasa lebih nyaman. Bobotnya turun tapi kulitnya masih menggelambir, ia pun berencana untuk melakukan operasi untuk mengatasinya. Ya, semoga semua berjalan lancar ke depannya untuk Charron.

Charron merasa beruntung mendapat dorongan dan motivasi dari Wallace. "Dia selalu membuatku bisa terus melakukannya. Dia tak pernah membiarkanku menyerah," kata Charron. Sementara itu Wallace merasa senang ia bisa membantu Charron mendapatkan kembali hidup normalnya. "Sekarang aku bangga, Charron nyaris kehilangan dua orang. Kepribadiannya secara keseluruhan telah berubah. Aku bahagia. Dia layak mendapatkannya," ungkap Wallace.

Setelah lulus sekolah, Charron berencana akan masuk militer. Dengan berat badannya sekarang, bukan hal mustahil baginya lagi untuk mewujudkan impiannya tersebut.

(vem/nda)