Ibu Memfoto Asinya Yang Berbeda Warna dan Viral, Ini Alasannya

Fimela diperbarui 29 Feb 2016, 13:50 WIB

Tubuh wanita sangat mengagumkan, kamu akan mengalami banyak hal baru saat menjadi wanita dewasa, seperti misalnya menstruasi dan melahirkan. Setelah melahirkan, jaringan payudara akan berkembang dan menghasilkan asi yang akan jadi makanan pertama bayi.

Tapi bukan hanya itu saja yang menakjubkan dari tubuh wanita yang baru saja melahirkan. Secara mengejutkan tubuh ibu ternyata juga bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan tubuh bayi pada saat itu. Hal inilah yang disadari Mallory Smothers saat memerah asinya di waktu yang berbeda.

Awal Februari ini, tepatnya menjelang Valentine, bayinya tiba-tiba sakit demam dan flu. Seperti biasa, ia memerah susu pada sore hari dan pagi harinya lagi untuk persediaan. Namun yang membuatnya terkejut adalah, dua kantong asi yang ia perah ternyata memiliki warna yang berbeda.


Pada kantong asi yang ia perah pada sore hari kemarin, warnanya putih susu, sedangkan kantong asi yang ia perah pada pagi hari berwarna putih kekuningan. Padahal ia merasa tak ada yang salah dengan tubuhnya, namun asi yang ia hasilkan justru berbeda.

Ternyata, bukan karena tubuh Mallory yang bermasalah, namun ini adalah reaksi alami tubuh ibu saat menghadapi bayi yang sedang sakit. Mallory pun berkata bahwa ia pernah membaca sebuah artikel kesehatan mengenai asi dan ternyata memang benar bahwa asi bisa berubah tergantung kebutuhan tubuh bayi.


Bukan hanya memenuhi nutrisi tubuh, asi juga berperan menjaga imunitas tubuh bayi. Pada saat bayi mengalami sakit, secara alami tubuh ibu pun akan mengubah komposisi asi menjadi obat yang menguatkan kekebalan tubuh bayi sehingga bisa melawan penyakit dan mempertahankan kesehatan tubuh.

Hal ini juga didukung sebuah penemuan di tahun 2013, Clinical and Translational Immunology yang menganalisis asi dan sel tubuh yang melindungi tubuh dari infeksi. Penelitian ini menyatakan bahwa sel tubuh yang bertugas melawan infeksi akan memperkuat diri dan memproduksi lebih banyak imun tubuh saat bayi mengalami infeksi atau saat sakit.

Jadi, dengan kata lain, meskipun sudah tidak berada di dalam kandungan lagi, tubuh ibu tetap memiliki ikatan "batin" kuat untuk melindungi bayi yang dilahirkannya saat sakit dengan cara mengubah asi yang akan jadi obat bagi bayi tersebut. Wah, ternyata hebat sekali ya tubuh ibu.



(vem/feb)