Mengenal Pterygium, Bintik Merah Pada Mata

Fimela diperbarui 22 Feb 2016, 16:00 WIB

Pterygium merupakan kondisi cedera pada mata yang mudah dialami oleh mereka yang sering menghabiskan waktu beraktivitas di luar rumah. Karenanya, hal ini paling banyak diderita oleh orang-orang dengan profesi seperti peselancar profesional. Oleh sebab itu, nama sebutan untuk kondisi ini pun dikenal sebagai Surfer’s Eye, dan bisa menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak.

Pterygium ditandai dengan munculnya selaput berwarna merah di bagian putih mata, umumnya di ujung dalam mata di dekat hidung.  Pterygium biasanya tumbuh dengan perlahan dari ujung dalam mata di dekat hidung, ke arah tengah mata. Pada satu titik, pterygium akan berhenti bertumbuh. Tapi pada kasus yang parah, pterygium bisa tumbuh menutupi pupil hingga mengganggu penglihatan. Pterygium bisa berefek pada satu atau kedua mata. Ketika berefek pada kedua mata, kondisi ini disebut pterygium bilateral.

Gejala Pterygium yang Perlu Dikenali:
Pterygium seringkali tidak menimbulkan gejala selain munculnya selaput merah. Pterygium yang membesar, bisa menyebabkan inflamasi.
Pterygium progresif dapat tumbuh ke kornea. Hal ini dapat merusak bentuk kornea, menyebabkan kondisi yang disebut astigmatisme. Hasilnya bisa penglihatan menjadi kabur.

Indikasi Pterygium Termasuk:

  1. Rasa berpasir dan panas di mata.
  2. Gatal.
  3. Sensasi seperti ada benda asing di mata.
  4. Penglihatan kabur.


Penyebab Pterygium:
Kebanyakan ahli percaya bahwa faktor risiko pterygium antara lain adalah;  paparan berkepanjangan sinar ultraviolet, mata kering, iritasi  debu dan angin.

Pengobatan Pterygium:

  1. Periksakan diri ke dokter mata jika Anda memiliki gejala pterygium. Pterygium biasanya tidak memerlukan pengobatan serius jika gejalanya ringan. Jika, menjadi meradang dan menyebabkan kemerahan atau iritasi, dapat diobati dengan:
  2. Obat tetes mata atau salep khusus, misalnya obat tetes mata vasokonstriktor, seperti Naphcon A. Atau, obat tetes mata steroid, seperti FML atau Lotemax.
  3. Jika lesi menyebabkan ketidaknyamanan yang berkepanjangan atau mengganggu penglihatan, dokter mungkin akan menyarankan operasi atau pembedahan.  Pembedahan memiliki risiko komplikasi, salah satunya adalah kekambuhan lesi dengan lebih agresif. Jadi, biasanya operasi dilakukan  hanya jika: perawatan konservatif telah gagal, penglihatan pasien berisiko rusak, atau pasien terganggu karena alasan penampilan.
  4. Seringkali, pasien diminta untuk menggunakan obat tetes mata steroid selama beberapa minggu atau bulan. Hal ini dapat mengurangi peradangan dan risiko kekambuhan pterygium.


Pencegahan Pterygium:
Anda dapat mencegah pterygium  dengan memakai sunglasses setiap hari, terutama saat di luar rumah. Pilih sunglasses yang menghalangi 99% -100%  ultraviolet A (UVA) dan radiasi ultraviolet B (UVB).

Para ahli juga merekomendasikan Anda mengenakan topi lebar  untuk melindungi mata dari sinar ultraviolet. Untuk menjaga mata Anda tetap lembap dalam kondisi cuaca yang kering, Anda bisa mengaplikasikan  air mata buatan.

Artikel ini ditinjau oleh: dr. Deffy Leksani Anggar Sari
Sumber:Meetdoctor.com

(vem/meetdoctor/ama)