Kantuk yang sering terjadi saat Anda seharusnya bekerja secara aktif merupakan kondisi yang tidak wajar terjadi. Ada masalah gangguan tidur yang kemungkinan besar Anda alami, dan hal ini sedang mengancam kesehatan Anda. Beberapa hal yang bisa menyebabkan kantuk yang terjadi di siang hari antara lain adalah adanya jet lag karena perbedaan waktu, bekerja hingga larut malam sehingga ritme tidur alami tubuh terganggu, atau kurangnya waktu tidur demi memenuhi agenda kegiatan sehari-hari.
Kantuk yang terjadi dapat mengganggu efektivitas kegiatan sehari-hari, dan biasanya, kafein dan stimulan untuk membantu Anda tetap terjaga akan dibutuhkan. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan terjadinya insomnia, penyakit tidak bisa tidur pada seseorang.
Padahal, tubuh yang tidak mendapatkan cukup tidur (setidaknya tujuh hingga delapan jam per malamnya) dapat mengakibatkan terjadinya konsekuensi serius, seperti terjadinya hipertensi, penyakit jantung, stroke, diabetes, penambahan berat badan maupun dementia.
Selain karena kurang tidur, penyebab lain yang dapat membuat Anda sulit terjaga biasanya adalah adanya penyakit yang berhubungan dengan tidur. Beberapa tanda yang dapat menunjukkan kurangnya waktu istirahat Anda antara lain:
- Sering menghabiskan waktu lebih dari 30 menit untuk bisa jatuh tertidur.
- Sering terbangun beberapa kali dan sulit untuk kembali tertidur.
- Seringnya merasakan kantuk di siang hari, butuh untuk tidur siang dan sering jatuh tertidur di waktu dan tempat yang salah.
- Suara mendengkur yang keras, napas yang tersedak, mengorok, atau berhenti bernapas selama beberapa saat ketika sedang tidur.
- Adanya rasa seperti dirambati, geli dan dijalari pada tangan dan kaki, terutama ketika sedang tidur.
- Bangun tidur merasa sakit kepala.
Jika hal-hal tersebut sedang Anda alami, lakukanlah pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang Anda butuhkan. Perbaiki juga jam tidur Anda supaya lebih cukup. Usahakan untuk tidur lebih awal untuk menambah jam tidur Anda. Dengan demikian, Anda dapat mengatasi rasa kantuk yang tidak tertahankan dan dapat beraktivitas secara lebih produktif.
Artikel ini ditinjau oleh: dr. Nina Amelia Gunawan
Sumber: Meetdoctor.com