Seperti kata peribahasa, gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Setiap orang pasti ingin namanya tetap dikenal dan dikenang sekalipun sudah meninggal. Tapi pernah terbayang atau mengira nggak kira-kira berapa orang atau siapa saja yang akan hadir di upacara pemakamanmu?
Seorang pria tua berusia 66 tahun bernama Zhang Deyang pun penasaran kira-kira berapa pelayat yang akan datang ketika ia sudah meninggal. Akhirnya, dia pun memutuskan untuk membuat upacara pemakamannya sendiri. Dilansir dari shanghaiist.com, pria yang lahir tanggal 19 Januari 1950 ini tak berkeluarga. Pun saudara kandungnya yang lain juga tak berhasil membangun rumah tangga. Sehingga ia tak punya keturunan dan anggota keluarga yang lain.
Tahun 2015 lalu, ia berhasil memberi donasi untuk proyek bernilai 26 ribu yuan untuk membangun jalan yang menghubungkan desanya dengan dunia luar. Sehingga penduduk desa bisa lebih mudah menjual barang-barang mereka ke pasar. Jelas dia bukan orang yang sembarangan.
Warga desa pun secara tidak langsung sudah dianggap sebagai keluarga sendiri oleh Zhang. Dan ia ingin tahu seberapa besar kedekatan dan kesetiaan warga desa padanya. Akhirnya ia coba menggelar upacara pemakaman sendiri dan mencari tahu berapa banyak sih pelayat yang datang.
Hasilnya sekitar lebih dari 40 orang datang melayat. Sebagian merupakan warga desa tetangga yang penasaran dengan aksi yang dilakukan oleh Zhang. Meski acaranya merupakan upacara pemakaman, tapi tampaknya tak ada yang bersedih atau menangis haru. Malah Zhang terlihat bahagia dan tersenyum di depan kamera.
Ada-ada saja, ya Ladies. Tapi memang benar-benar unik sekali aksi yang dilakukan oleh Zhang ini. Penasaran ingin mencoba?
- Ada yang Aneh dengan Kucing di Gendongan Wanita Ini
- Gila! 6 Tahun Tak Masuk Kerja, Orang Sekantor Tak Ada Yang Tahu
- Super Kece, Tas Ikan Mas Jumbo Ini Bikin Mata Tak Berkedip
- Legging Dengan Pedang Samurai, Bikin Cewek Tampil Lebih Garang
- Penuh Cinta, Ini Tradisi Valentine Romantis Di Berbagai Negara