Stres Meningkat Saat Hamil? Ini Solusi Mudahnya

Fimela diperbarui 18 Feb 2016, 11:40 WIB

Sebenarnya normal dan hal yang lumrah seorang ibu akan mengalami stres ketika hamil. Perubahan yang terjadi di dalam tubuh dan janin yang semakin berkembang membuat sang ibu bisa dihantui banyak sekali rasa was-was. Tapi hati-hati, jangan sampai stres berlebihan. Dampaknya bisa mempengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan.

Dilansir dari babycentre.co.uk, rasa gelisah dan cemas berlebihan yang dialami sang ibu bisa mempengaruhi bayi yang dikandungnya. Penyebabnya karena hormon stres kortisol bisa sampai ke plasenta dan mempengaruhi perkembangan emosi bayi. Meski masih banyak faktor lain yang mempengaruhi perkembangan bayi, tapi tetap saja seorang ibu harus bisa menjaga kestabilan emosinya dan tidak gampang stres.

Lalu, bagaimana cara agar emosi tetap stabil dan nggak gampang stres selama kehamilan? Berikut tipsnya.

Istirahat Cukup dan Fokus pada Bayi dalam Kandungan
Pastikan selalu bisa dapat istirahat cukup setiap harinya. Fokus pada perkembangan bayi dalam kandungan. Cobalah untuk mengajak bicara bayi atau menyanyikan lagu untuknya. Saat usia kehamilan menginjak usia 23 minggu, bayi sudah bisa mendengar suara kita. Isi hari-hari selama kehamilan dengan tetap fokus pada bayi dalam kandungan. Jangan sampai kecapekan atau mengabaikan kesehatan tubuh.

Cari Teman Curhat
Perasaan atau emosi yang dirasakan sebaiknya jangan dipendam. Cari teman curhat atau orang yang bisa dipercaya. Keluarkan semua uneg-unegmu. Agar perasaan lebih lega dan bisa melalui kehamilan lebih tenang. Apalagi kalau punya teman atau kenalan yang sama-sama sedang hamil, dia akan jadi teman yang bisa membuatmu nyaman jika sedang stres atau emosi tak stabil saat hamil.

Perhatikan Asupan Gizi dan Kebutuhan Cairan Tubuh
Salah satu cara untuk kembali menstabilkan emosi adalah dengan memperbaiki pola makan. Konsumsilah makanan yang kaya asam lemak esensial omega-3, vitamin, dan mineral. Asam lemak omega-3 yang terkandung di minyak ikan dan makanan laut bisa bantu redakan depresi.

Asam amino triptofan juga bisa memperbaiki mood. Triptofan bisa membantu menaikkan kadar kandungan melatonin dan serotonin di otak yang bisa membantu tidur lebih nyenyak dan perasaan jadi lebih nyaman. Tapi karena tubuh tak bisa memproduksi sendiri triptofan, solusinya adalah dengan memilih makanan yang tepat. Triptofan dapat ditemukan di kacang-kacangan dan biji-bijian juga di daging ayam, ikan, telur, yogurt, dan keju.


Penting juga untuk memastikan kebutuhan cairan tubuh bisa tercukupi dengan baik. Kenapa? Karena dehidrasi bisa membuat emosi tak stabil dan jadi gampang tersinggung serta stres. Belum lagi dengan efek sampingnya yang bisa membuat kepala pusing. Jadi, setidaknya minum air kurang lebih 1,5 liter setiap harinya.

Cobalah Olahraga
Olahraga bisa meningkatkan mood. Hanya saja untuk ibu hamil, pilihan jenis olahraganya tak bisa sembarangan. Dan penting juga untuk selalu didampingi pelatih atau orang yang sudah berpengalaman. Beberapa jenis olahraga yang bisa dipilih ibu hamil, antara lain berenang dan yoga.

Jangan Lupa Tertawa
Tertawa bisa jadi salah satu cara terapi untuk membuat tubuh lebih rileks. Jadi luangkan waktu untuk bisa menemukan hiburan atau melakukan sesuatu yang bisa membuatmu tertawa. Atau alternatif lainnya bisa juga dengan cara memanjakan diri dan merawat diri, seperti pergi ke salon.

Demi memastikan tumbuh kembang bayi bisa berjalan optimal, sang ibu perlu selalu menjaga kesehatan tubuh dan pikirannya selama kehamilan. Meski mungkin sulit pada awalnya, tapi selalu ada cara yang bisa dicoba.




(vem/nda)
What's On Fimela