Diet VS Social Media: Dampaknya Bagi Kesehatan Tubuh dan Mental

Fimela diperbarui 21 Feb 2016, 11:13 WIB

Di era digital media seperti sekarang, rasanya tak sulit mengetahui apa yang dikerjakan oleh teman-teman dunia maya kita. Berbagai info seliweran di social media layaknya arus yang enggan berhenti. Salah satu topik menarik yang muncul di timeline social media akhir-akhir ini adalah tentang hidup sehat, termasuk diet.

Aneka foto buah dan sayuran di Instagram, tracking fitness dari aplikasi-aplikasi olahraga yang muncul di Path hingga foto-foto perubahan bentuk tubuh yang diposting di social media menjadi hal lumrah yang kita lihat di layar smartphone. Bahkan mungkin kita menjadi salah satu yang mengunggahnya?

Hingga pada akhirnya, pertanyaan muncul di benak kita: benarkah kita ingin hidup sehat atau kita terobsesi agar terlihat hidup sehat?

Kita Membagikan Hanya Apa Yang Kita Inginkan

Kita punya kendali penuh atas akun social media yang kita miliki. Termasuk, hal apa saja yang akan kita bagikan di social media. Apa yang kita bagikan, bisa jadi hanya untuk memuaskan hasrat mendapatkan kekaguman dari followers kita. Satu foto burger penuh lemak di antara puluhan foto clean eatingyang kita unggah, akan menimbulkan rasa tidak nyaman di hati. Padahal, bisa jadi para followersmu sesungguhnya tak mempedulikannya. Kita membagikan hanya apa yang kita inginkan, apa yang kita ingin orang-orang katakan tentang kita.

Kita Menilai Orang Lain Dari Pilihan Gaya Hidupnya

Jika diet Paleo atau menjadi seorang vegetarian berhasil kamu terapkan, it's awesome. Tetapi ada hal yang harus kamu ingat bahwa setiap orang punya pilihan gaya hidup dan metode dietnya masing-masing. Setiap orang memiliki personal journeys-nya sendiri. Menghakimi seseorang karena pilihan makanannya bukanlah hal yang baik, kecuali jika mereka meminta saran darimu.

Mendefinisikan Kembali Gambaran Tubuh Yang Ideal

Newsfeed social media kita dipenuhi figur-figur orang dengan paha yang ramping dan perut rata. Jika kamu memiliki tubuh yang ramping dan ideal, tak ada yang salah kok dengan hal itu. Namun jika kita masih berjuang mendapatkan tubuh yang lebih sehat, don't worry, Ladies. Apa yang kita lihat di Instagram tak dapat dijadikan patokan indikator kesehatan kita. Tiap orang punya bentuk tubuh dan ketahanan diri yang berbeda-beda.

Hidup adalah tentang keseimbangan. Bersenang-senanglah dan pilihlah gaya hidup sehat yang terbaik untukmu. Kita semua layak mencintai diri kita, bagaimanapun wujudnya, tanpa perlu merasa tersudutkan oleh pandangan orang lain. I hope that we can all work toward spreading body positivity and self-love, both on and off social media :)

(vem/wnd)
What's On Fimela