Hati-Hati Keguguran, Kenali Gejalanya!

Fimela diperbarui 15 Feb 2016, 11:10 WIB

Salah satu hal yang paling sering menghantui wanita hamil adalah keguguran. Apalagi jika kehamilan itu diperoleh setelah sekian lama mencoba dan berusaha. Keguguran akan jadi momok yang paling menakutkan.

Dilansir dari parents.com, Ingrid Rodi, M.D., dari The Fertility Center in Santa Monica, California, menyarankan agar wanita hamil perlu waspada dan mengetahui risiko serta gejala-gejala keguguran. Tujuannya agar bisa lebih berhati-hati dan menghindari risiko keguguran. Sekitar 30 persen kehamilan gagal karena para wanita tak mengetahui dirinya hamil. Sementara sekitar 15 persen mengungkapkan kehamilannya gagal karena keguguran.

Sebelum mengenali gejala-gejala umum keguguran, penting juga untuk mengetahui sejumlah faktor yang sering jadi penyebab utama keguguran. Beberapa di antaranya usia ibu yang sudah lanjut, bobot tubuh yang kurang atau berlebih, diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, dan kebiasaan minum minuman beralkohol.

Sekarang, yuk kita kenali empat gejala umum seorang ibu hamil akan mengalami keguguran. Kalau merasakan gejala ini, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter, ya Ladies.

    Pendarahan

    Pendarahan kerap jadi gejala paling umum keguguran. Hanya saja tak semua pendarahan yang dialami ibu hamil bisa berujung pada keguguran. "Sekitar 30 persen wanita akan mengalami pendarahan saat kehamilan," jelas Dr. Rodi. "Namun tak semuanya mengalami keguguran," lanjutnya. Kalau mengalami pendarahan saat hamil, segera hubungi dokter untuk bisa segera mengetahui penyebab dan kemungkinannya.

    Rasa Sakit dan Nyeri

    Mirip dengan pendarahan, rasa sakit di sejumlah area bisa jadi gejala keguguran. Biasanya rasa sakit dan nyerinya terletak di area perut, panggul, atau punggung bagian bawah. Rasa sakitnya bisa seperti mati rasa hingga nyeri seperti sedang menstruasi. Agak susah untuk mengetahui rasa sakitnya ini normal atau tidak karena sakit saat kehamilan bisa juga disebabkan oleh kandungan yang terus membesar.

    Keaktifan Bayi yang Berkurang dalam Kandungan

    Mayoritas keguguran terjadi di trimester pertama. Tapi gejala keguguran di usia kandungan lanjut agak berbeda. Salah satunya adalah dengan mendeteksi keaktifan bayi di dalam kandungan. Kalau bayi tiba-tiba pasif atau tak seaktif biasanya, segera hubungi dokter. Mengecek kesehatan bayi juga jadi salah satu cara untuk mencegah keguguran terjadi.

    Perubahan di Gejala Kehamilan

    Salah satu gejala yang kurang umum dari keguguran adalah berkurangnya gejala kehamilan seperti mual dan muntah atau payudara yang terasa kencang. Dr. Rodi memaparkan, "Kalau ada perubahan tiba-tiba di trimester kedua, biasanya ini disebabkan oleh berkurangnya hormon-hormon kehamilan." Tes darah diperlukan untuk mengukur kadar hormon-hormon kehamilan untuk mengetahui apakah ada kemungkinan keguguran atau tidak.

Secara garis besar, indikator pasti keguguran tidak bisa ditentukan. Jadi langkah amannya adalah untuk selalu memantau dan memeriksakan kesehatan secara rutin ke dokter atau bidan. Juga pastikan untuk selalu menghubungi dokter kalau merasakan ada yang aneh atau berbeda dari kehamilan yang dirasakan. Semoga info ini bermanfaat, Ladies!

(vem/nda)