6 Aturan Olahraga Air yang Perlu Diperhatikan Selama Kehamilan

Fimela diperbarui 10 Feb 2016, 16:00 WIB

Selama masa kehamilan, Bunda tetap dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan yang dapat membantu mempersiapkan kondisi fisik menghadapi persalinan. Nah, salah satu olahraga ringan yang biasa dilakukan ibu hamil adalah olahraga air seperti berenang maupun aquarobik.

Olahraga air banyak dipilih para ibu hamil karena banyak memberikan manfaat bagi kehamilan. Selain itu, olahraga air juga memiliki kelebihan dibanding olahraga lainnya, yakni minimnya risiko cedera tulang, sendi, dan otot. Sebab, ketika berada di air, tubuh akan ditopang oleh air yang memiliki daya dorong ke atas. Beban tubuh saat berada di dalam air jauh lebih ringan daripada di darat.

Meskipun terbilang aman, namun bukan berarti tidak ada hal yang harus diperhatikan selama melakukan olahraga air ini. Seperti disebutkan dalam laman www.babycenter.com, berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk melakukan olahraga air ini.

  1. Renang dan aquarobik dapat dilakukan pada usia kehamilan berapa pun.
  2. Semua gaya renang bisa dan aman dilakukan untuk ibu hamil—Kecuali gaya kupu-kupu yang akan sulit dilakukan ketika perut mulai membesar. Hal ini dikarenakan, gaya bebas melatih bahu. Sementara gaya dada atau gaya katak melatih kelenturan dan kekuatan otot panggul hingga kaki. Selain itu, gaya punggung dapat menstimulasi daerah lengan, punggung, dan kaki. Ketika latihan, sebaiknya kombinasikan gaya bebas, dada, dan punggung, yang dapat melatih bagian tubuh yang berbeda-beda.
  3. Cermati kondisi fisik ketika sedang berolahraga. Ketika tubuh memberikan sinyal lelah, segera beristirahat dan jangan memaksakan—apalagi bila merasakan tegang di sekitar wilayah perut.
  4. Perhatikan kondisi air kolam renang. Pilihlah kolam dengan kualitas air yang baik, sebab air yang tercemar berisiko menyebabkan infeksi.
  5. Perhatikan area di sekitar kolam renang, sebab saat hamil keseimbangan berkurang. Jika tidak berhati-hati ketika berada di sekitar kolam, dikhawatirkan ketika berjalan bisa terpeleset.
  6. Hindari melompat langsung ke dalam kolam. Sebab, cara tersebut membuat tekanan air ke vagina besar sehingga dikhawatirkan akan merusak selaput yang melindungi janin. Jadi, turunlah ke kolam renang dengan perlahan-lahan dan lewat tangga yang disediakan di tepian kolam.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan Lakukan olahraga air ini. Lakukan olahraga air ini, 3 - 5 kali dalam seminggu, masing-masing selama 30 menit. Jika Anda ragu dengan kondisi fisik Anda, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter, apakah olahraga air ini aman untuk Anda lakukan. Sebab, setiap ibu hamil memiliki kondisi yang berbeda tergantung dari ketahanan fisik mereka. At last, semoga bermanfaat!

(vem/ama)