Menikah tak bisa dilakukan dengan buru-buru. Apalagi jika kamu berniat untuk menikah hanya sekali seumur hidup. Ada banyak persiapan yang perlu dilakukan. Tak sekadar persiapan finansial tapi juga mental.
“Marriage is about compromise; it's about doing something for the other person, even when you don't want to.”― Nicholas Sparks, The Wedding
Apakah kamu sudah benar-benar siap untuk menikah? Siap tidaknya memang hanya kamu yang tahu. Hanya saja kadang kamu tak benar-benar bisa menyadarinya. Sekarang, yuk cek tanda-tandanya. Ini empat ciri sebenarnya kamu belum siap menikah. Tapi semua juga kembali pada pilihan dan karaktermu, Ladies.
Kamu Masih Menyimpan Dendam
Apakah niatmu menikah karena ingin balas dendam? Atau karena kamu ingin pamer atau cuma mau mengiming-iming orang lain? Kedewasaan dan kematanganmu sangat diperlukan untuk membuktikan kesiapanmu menikah.
Kalau kamu masih menyimpan dendam, sebaiknya benahi dulu hati dan perasaanmu. Kamu harus terlebih dahulu berdamai dengan dirimu sendiri. Akan susah rasanya untuk bisa mendapatkan kebahagiaan sejati dalam pernikahan kalau masih ada dendam yang terpendam di hatimu.
Masih Ada Banyak Keraguan di Benakmu
Pikiranmu masih dipenuhi oleh banyak hal. Ada banyak hal yang masih belum pasti di benakmu. Kamu masih meragukan ini itu. Kamu belum mendapatkan kemantapan hati yang dibutuhkan.
Biasanya keraguan itu muncul karena ada sesuatu yang butuh dibenahi. Ada hal yang mungkin belum sempat kamu urus. Ada sesuatu yang belum kamu selesaikan sampai akhir. Hati pun jadi tak tenang dibuatnya. Sebelum menikah, pastikan kamu bisa merasa tenang dan benar-benar yakin dengan keputusan yang kamu buat. Ini jadi bekal untuk bisa mendapatkan pernikahan bahagia yang kamu impikan.
Kamu Belum Sepenuhnya Mempercayai Pasanganmu
Kamu masih belum bisa sepenuhnya dengan pasanganmu? Kamu masih merasa ada yang salah dengan pilihanmu? Bahkan kamu masih menaruh banyak curiga padanya.
Bagaimana pun, saat sudah menikah, kamu akan menghabiskan sisa hidupmu bersamanya. Kalau kamu masih bisa mempercayainya atau memberinya kepercayaan, akan sulit untuk bisa berbagi tanggung jawab bersama ketika sudah sah menikah. Apalagi salah satu kunci pernikahan yang bahagia dan langgeng adalah adanya rasa percaya satu sama lain.
Ada Niat untuk Membuat Orang Lain Cemburu
Menikah itu soal "sah" bukan "wah". Pernikahan bahagia baiknya dilandasi dengan niat yang baik. Kalau niatmu menikah karena ingin membuat orang lain cemburu atau merasa tertekan dengan teman-teman yang sudah menikah, kamu bisa-bisa menderita sendiri.
Siapkan mentalmu. Landasi niatmu dengan tulus. Dengan begitu baru kamu akan benar-benar siap untuk menikah. Niatmu akan menuntun langkahmu. Kalau dari awal niatmu sudah buruk, wah hati-hati ke depannya langkahmu bisa-bisa akan dipenuhi banyak bebatuan. Niat yang baik untuk pernikahan yang penuh berkah, setuju?
[pos_1]