Bebas Dari Anoreksia, Kini Aku Tak Lagi Malu Dengan Bentuk Tubuhku

Fimela diperbarui 18 Jan 2016, 14:30 WIB

Terkadang, saking inginnya seorang wanita punya tubuh kurus, ia harus menempuh jalan yang tak wajar untuk mendapatkan tubuh kurus, seperti misalnya menjalani diet ekstrem hingga terjerumus dalam eating disorder seperti anoreksia. Takut punya tubuh gemuk dan menolak makanan yang masuk ke tubuh sehingga tubuh jadi sangat kurus.

Anoreksia bukan hanya berhubungan dengan berat badan dan kesehatan fisik, namun juga menyangkut kesehatan mental orang yang menderita. Hal inilah yang dulu dialami oleh seorang wanita bernama Megan Jayne. Megan menderita masalah body image sejak usianya masih 5 tahun.

Awalnya ia ketakutan orang akan melihat perutnya yang buncit dan bergelambir saat ia duduk di kursi, sejak itulah ia mulai membanding-bandingkan tubuhnya dengan anak-anak perempuan lain di kelasnya. Saat usianya 14 tahun, ia baru didiagnosa menderita gangguan makan.


Jayne berkata bahwa bajunya yang saat itu ukurannya sudah sangat kecil bahkan terjatuh karena kebesaran, rambutnya mulai menipis dan ia selalu merasa sangat kedinginan. Ia tak pernah puas dengan tubuhnya yang sudah kurus, akan selalu ada anggapan bahwa tubuhnya tetap gemuk.

Seperti yang dikatakannya dalam Daily Mail, anoreksia membuatnya merasa menjadi cangkang bukannya seorang gadis, masih terobsesi dengan berat badan dan masih takut orang masih bisa melihat lekukan perutnya saat memakai baju rumah sakit. Pada akhirnya ia punya kekuatan melawan penyakit ini di usianya yang ke-16 tahun.


Ia menceritakan semua dalam blognya tentang perjuangannya untuk sembuh. Butuh waktu 2 tahun lamanya untuk keluar dari gangguan anoreksia. Dua tahun yang menyiksa, penuh air mata dari keluarganya yang sedih dengan kondisi kesehatannya yang saat itu hanya 29,5 kg. Selama 5 tahun lebih ia masih menderita dengan diet ekstrem, masih belum bisa benar-benar lepas dari anoreksia.

Hidupnya baru berubah saat ia menemukan body-positive hashtag tentang orang-orang yang menunjukkan kepercayaan diri, menerima dirinya apa adanya dan tetap merasa bahagia.  Dari situlah ia mulai melihat dirinya dengan cara lain. Megan mulai mau melihat dirinya sendiri apa adanya, memperbaiki diri dan berusaha sekuat mungkin menerima apa yang dianggapnya sebagai kekurangan.

Setelah ia bisa mengatasi anoreksia yang dulu hampir merenggut nyawanya, Megan kini mendorong banyak wanita agar mereka lebih mencintai diri sendiri dan lebih positif melihat apa yang mereka miliki. Kini ia bahagia dengan tubuhnya, tak lagi menghitung kalori yang masuk ke tubuhnya. Ia lebih memilih tubuhnya cukup gemuk dibanding ia harus mati kelaparan.

Jadi kata siapa kurus selalu menjamin kamu jadi cantik dan bahagia? Yang kamu perlukan adalah menerima dan mencintai apa adanya dirimu Ladies.


 

 instagram.com/bodyposipanda

(vem/feb)
What's On Fimela