Banyak kabar beredar bahwa aksi terorisme ledakan bom Sarinah yang dilakukan di Jakarta adalah pengalihan isu politik, namun benar tidaknya masih belum diketahui secara jelas. Meski begitu warga Indonesia tidak gentar dengan teror semacam ini, sikap tenang dan kuat coba ditunjukkan dari berbagai sisi, mulai dari media sosial hingga tukang jualan makanan.
Salah satu contoh nyatanya adalah bapak tukang sate dan penjual nasi goreng di sekitar wilayah Sarinah. Tak lama setelah terjadinya ledakan bom, sebuah foto seorang penjual sate diunggah oleh pengguna Path bernama Wimpy. Saat kejadian, ternyata penjual sate ini berada sangat dekat dengan lokasi, sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Tak menunjukkan gelagat takut, pak penjual sate ini justru asik mengipas sate dagangannya sambil tetap melayani pembeli yang datang. Dalam caption yang diunggah Wimpy, gerobak sate ini hanya 100 meter dari Sarinah setelah serangan bom 2 jam yang lalu. Ia juga menambahkan.
This is Jakarta!!! You can't terror Jakarta People!! Fear is not in our dictionary.
Hal yang sama juga ditunjukkan oleh seorang penjual nasi goreng bernama Arief. Dikutip dari merdeka.com, pria ini justru datang ke Jalan MH Tamrin tanpa rasa takut karena ia sudah biasa berjualan di dekat lokasi kejadian teror bom tersebut.
Ketika ditanya apakah tidak takut, Arief pun menjawab "Enggak takut mbak saya, itu kan kejadiannya siang." Berbeda dengan rekan-rekannya sesama pedagang kaki lima yang tidak terlihat berjualan di area ledakan bom Sarinah, Arief sepertinya tak terpengaruh sama sekali dengan aksi teror itu dan tetap berangkat mencari uang. Patut diacungi jempol ya bapak satu ini.
Hal ini pun mampu memotivasi banyak orang untuk tetap semangat dan berani menghadapi terror. Kejadian unik ini menjadi bukti ketangguhan orang Indonesia dalam menghadapi aksi teror, bahkan dalam situasi seperti ini, bapak tukang sate dan tukang nasi goreng tetap santai.