Sebelum Bunuh Diri, Gadis 13 Tahun Tulis Surat Untuk Keluarga Yang Isinya Mengejutkan

Fimela diperbarui 12 Jan 2016, 11:12 WIB

Kita semua tentu tahu bahwa dalam dalam hidup ada banyak hal yang harus dilewati. Baik itu adalah hal baik atau hal buruk. Ketika kita mengalami hal baik tentunya kita akan sangat bahagia. Tapi, ketika mengalami hal buruk, sadar atau tidak, kita akan merasa kecewa dan terluka. Meski kecewa dan terluka, sangat disarankan untuk kita semua agar selalu sabar dan tabah. Sayang, karena merasa sangat kecewa dan terluka, tidak sedikit orang lantas gelap hati dan memutuskan suatu hal yang justru sangat berbahaya bagi dirinya sendiri. Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang gadis berusia 13 tahun asal Shanxi, China berikut ini.



Dikutip dari laman asiantown.net, gadis yang dikenal dengan nama Guo ini dikabarkan telah mengakhiri hidupnya sendiri dengan lompat dari lantai 36 sebuah gedung apartemen tempat tinggalnya di bulan Oktober tahun lalu. Menurut keluarga, Guo memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena ia telah diperkosa sang ayah sebanyak dua kali.

Dari laporan yang ada, selama ini Guo tinggal bersama sang bibi. Hingga beberapa hari sebelum kematiannya, sang ayah menjenguk Guo di rumah bibi. Kepada bibi, sang ayah yang sudah lama meninggalkan Guo ini mengaku akan mengajak Guo jalan-jalan dan tinggal bersamanya selama beberapa hari. Namun, saat Guo kembali ke rumah bibi, ia nampak murung, trauma dan depresi. Sang bibi pun menanyakan apa yang terjadi. Kepada sang bibi, remaja 13 tahun tersebut mengungkapkan bahwa sang ayah telah memperkosanya.



Dan benar, saat bibi memeriksakan kondisi Guo ke rumah sakit. Selaput daranya telah robek. Sejak saat itulah, remaja yang sekolah di salah satu sekolah kota Changzi, Shanxi ini menjadi lebih trauma. Ia pun akhirnya ditemukan telah tewas karena terjun bebas dari lantai 36 gedung apartemen di mana ia tinggal. Sebelum kematiannya, ia sempat menulis surat untuk keluarganya.

Dalam surat tersebut tertulis,

"Ada banyak hal yang tak perlu aku jelaskan. Aku hanya tak ingin kalian tahu. Biarkan ini menjadi rahasiaku. Sulit untuk menghindari rasa kecewa. Tapi, aku hanya ingin kalian tak pernah kehilangan harapan dan merasa kecewa seperti yang aku rasakan. Kematian adalah awal dari kehidupan yang baru. Melupakan adalah suatu hal yang sangat menyakitkan. Aku ingin mengawali hidup baru karena di hidupku sekarang, aku harus berusaha melupakan dan itu sangat menyakitkan. Aku tak bisa melupakannya. Tolong, kremasi tubuhku dan taburkan abuku di laut. Terima kasih, aku sayang kalian semua.



Atas apa yang menimpa Guo ini, akhirnya polisi melakukan penangkapan terhadap sang ayah pada 1 November 2015. Sampai saat ini, sidang lanjutan mengenai kasus ini terus dilakukan. Menurut keterangan polisi, ayahnya terbukti bersalah. Kisah yang sangat menyedihkan dan tragis ya. Saat orang tua seharusnya melindungi dan memastikan buah hatinya baik-baik saja, Ayah Guo justru menjadi perusak masa depan buah hatinya. Semoga, Guo ditempatkan di sisi terbaik Tuhan. Semoga pula, sang ayah mendapat hukuman setimpal dengan apa yang ia lakukan.



(vem/mim)