Waspada Bunda! Balita 2 Tahun Meninggal Karena Menelan Baterai

Fimela diperbarui 04 Jan 2016, 12:12 WIB

Menjaga anak dan memastikan bahwa ia akan baik-baik saja telah menjadi kewajiban dari setiap orang tua. Memang, menjaga anak dan berada di dekatnya selama 24 jam bukan hal yang mudah. Tapi, agar anak tidak mengalami berbagai hal berbahaya, orang tua harus memastikan bahwa ia menjaga anak dan memantaunya dengan baik. Terlebih lagi, jika anak masih balita dan belum tahu mana yang baik dan mana yang buruk untuknya.

Dilansir dari laman dailymail.co.uk, seorang balita berusia 2 tahun meninggal dunia setelah sebuah baterai yang tak lebih besar dari koin ditemukan di dalam tubuhnya. Bagaimana bisa baterai berada di tubuh anak yang masih 2 tahun? Begini cerita lengkapnya. Beberapa waktu yang lalu, anak yang bernama Briana Florer menderita demam, muntah darah dan tubuhnya pun membiru. Melihat kondisi ini, orang tua Briana membawa balita 2 tahun tersebut ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan terhadapnya, dokter menemukan bahwa di dalam tubuh tersebut terdapat baterai yang tak lebih besar dari koin. Zat alkaline yang ada di dalam baterai diprediksi menjadi penyebab utama kematian balita 2 tahun tersebut.



Kent Vice, kakek Briana mengatakan,

"Ia diperiksa dan akan dilakukan operasi padanya. Sayang, di ruang operasi ia meninggal dunia. Dokter tidak bisa menghentikan pendarahan yang terjadi pada cucu saya. Para dokter mengatakan jika baterai itulah penyebab kematian Briana. Dokter percaya bahwa baterai tersebut masuk ke dalam arteri karotis tubuh Briana melalui kerongkongan. Balita tersebut telah menelan baterai. Kandungan zat kimia pada baterai begitu berbahaya bagi tubuh, termasuk tubuh cucu saya."


Dari laporan yang ada, balita manis tersebut meninggal dua hari setelah perayaan Natal. Orang tua tidak tahu kapan buah hatinya menelan baterai dan di mana ia mendapatkan baterai tersebut. Tapi, tim dokter memprediksi bahwa baterai telah berada di tubuh Briana 6 hari sebelum kematiannya. Dan sampai saat ini, otopsi lanjutan masih dilakukan untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada balita 2 tahun tersebut dan bagaimana bisa baterai bisa masuk ke dalam tubuhnya.

Menurut para ahli dan tim dokter, baterai akan menyerang sistem kekebalan tubuh saat seseorang sengaja maupun tak sengaja menelannya. Jika hal ini tidak segera diatasi, hal yang lebih membahayakan hingga kematian dengan mudah bisa saja terjadi. Hal ini terjadi karena baterai mengandung zat kimia Alkaline.

Bunda, agar hal seperti ini tidak pernah terjadi pada anak-anak di sekitar kita, pastikan untuk menempatkan baterai di tempat yang aman dan jauhkan dari jangkauan anak-anak ya. Pastikan pula untuk menjaga, merawat dan selalu memantau aktivitas anak dengan baik. Kita semua tentu berharap bahwa hal buruk seperti ini tidak pernah terjadi pada kita maupun pada orang-orang tercinta di sekitar kita.



(vem/mim)
What's On Fimela