Penelitian Buktikan Orang yang 'Hobi Menyendiri' Lebih Gampang Sukses

Fimela diperbarui 28 Des 2015, 14:10 WIB

Menyendiri atau menikmati waktu sendirian dalam jangka waktu tertentu mungkin dianggap sebagai tindakan pasif. Bahkan orang yang "hobi menyendiri" sering dianggap kurang gaul atau membosankan. Tapi tahu nggak, ternyata orang yang sesekali suka menyendiri bisa lebih gampang sukses, lho.

Mungkin awalnya agak membingungkan, ya. Kok bisa orang yang sesekali suka menyendiri lebih cepat sukses? Well, tentu saja hal ini ada penjelasannya, bahkan ada penelitian yang membahas hal itu.

Saat kita menyendiri, kita akan menjadi sahabat terbaik bagi diri kita sendiri. Kita bisa lebih fokus memusatkan perhatian pada hal-hal yang kita anggap paling penting. Saat akan membuat keputusan-keputusan penting, kita juga akan lebih terlatih untuk percaya pada diri sendiri. Kita mengandalkan rasa percaya diri kita saat menyendiri dan kepercayaan diri inilah yang akan mengantar kita pada pintu kesuksesan yang kita inginkan.

Dilansir dari lifehack.org, orang yang sesekali suka menghabiskan waktunya menyendiri cenderung bisa berpikir lebih jernih saat akan membuat pilihan atau keputusan. Ketika membuat pertimbangan pun, rasanya akan lebih ringan karena tak terbebani oleh suara-suara dan pengaruh dari luar.

Dr. Maryam Jahdi, seorang dokter di Ohio State University mengatakan bahwa orang yang suka menghabiskan waktunya menyendiri, perilakunya lebih terarah dengan memperhitungkan risiko dan konsekuensi dibandingkan hanya sebatas mengharapkan imbalan.


Tahun 2013, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Richard Depue dari Cornell University menunjukkan perbedaan produksi kadar dopamin pada orang ekstrovert dan introvert. Apa itu dopamin? Dilansir dari kamuskesehatan.com, dopamin adalah sebuah neurotransmiter yang membantu mengontrol pusat kepuasan dan kesenangan di otak. Dopamin juga membantu mengatur tindakan dan tanggapan emosional, sehingga memungkinkan kita untuk tidak hanya mengapresiasi penghargaan, tetapi juga mengambil tindakan untuk meraihnya.

Pada orang ekstrovert, kadar produksi dopamin meningkat saat mereka mendapatkan imbalan. Sementara pada orang introvert yang sesekali suka menyendiri, kadar produksi dopamin hanya sedikit, sehingga cara mereka memandang makna imbalan berbeda dengan orang ekstrovert.

Dengan sikap yang tidak terlalu impulsif atau berlebihan, kita bisa lebih fokus pada hal-hal penting yang kita butuhkan dalam hidup. Menghabiskan waktu dengan menyendiri bisa memberi kita ruang untuk melakukan refleksi diri. Kita tak akan terlalu ceroboh dalam mengambil langkah karena bisa memperhitungkan konsekuensi dan risiko yang ada dengan lebih matang.

Jadi kalau memang kamu butuh waktu untuk menyendiri, luangkan waktu khusus. Apalagi kalau kamu sedang didesak untuk membuat keputusan penting dalam hidupmu, jangan sampai kamu ceroboh dan melakukan kesalahan karena terburu-buru. Gunakan waktu menyendiri untuk merenung dan menentukan langkah-langkah hidupmu selanjutnya, yakin deh kamu bisa lebih gampang sukses dengan cara itu.



(vem/nda)
What's On Fimela