Gadis Buta Terpaksa Pindah Sekolah Karena Tidak Diizinkan Bawa Tongkat

Fimela diperbarui 22 Des 2015, 11:43 WIB

Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk saling melindungi dan menghargai anak-anak berkebutuhan khusus di sekitar kita. Pada dasarnya, anak-anak yang berkebutuhan khusus justru sangat perlu untuk kita lindungi dan kita pastikan bahwa ia merasa nyaman berada di sekitar kita. Namun sayang, rupanya, masih ada saja orang-orang yang kurang memiliki perasaan baik sehingga anak-anak berkebutuhan khusus di sekitarnya menjadi merasa terkucilkan, merasa tersisihkan dan menjadi korban bully seperti gadis kecil satu ini.

Seperti dikutip dari laman metro.co.uk, gadis kecil ini bernama Lily Grace Hooper. Lily sendiri masih berusia 8 tahun. Baru-baru ini, kisahnya menjadi salah satu kisah yang cukup membuat hati banyak orang merasa miris dan sedih. Bagaimana tidak sedih, belum lama ini, ia harus pindah sekolah dan mencari sekolah baru yang bisa menerima segala kondisinya dengan baik. Pasalnya, ia harus pindah sekolah karena di sekolah yang lama yakni di Sekolah Dasar Hambrook di Bristol, staf guru tidak mengizinkannya membawa tongkatnya ke sekolah.

Mmm, kenapa Lily membawa tongkat ke sekolah? Mungkin, sebagian dari kita akan bertanya tentang hal ini. Ya, begini ceritanya. Di usianya yang masih 4 tahun, Lily didiagnosa mengalami serangan stroke. Dan karena stroke ini, dari tahun ke tahun kondisinya kesehatannya memburuk. Kemampuan melihatnya pun semakin berkurang. Di usianya yang ke 8 tahun ini, ia bahkan hanya bisa melihat cahaya putih dan beberapa warna yang tidak begitu jelas lewat mata sebelah kirinya.

Mengingat penglihatannya yang tak begitu baik, ia pun harus membawa tongkat ke sekolah. Tongkat ini ia gunakan agar ia bisa berjalan dengan baik dan tak sampai menabrak objek yang ada di depannya. Sayang, tongkat yang dibawa oleh Lily dianggap membahayakan orang lain. Staf sekolah pun memberi tahu orang tua Lily bahwa putrinya tidak diperbolehkan lagi membawa tongkatnya di sekolah.

Padahal, dokter yang merawat Lily menyarankan agar gadis manis tersebut membawa tongkat kemanapun ia pergi agar ia menjadi anak yang mandiri. Atas apa yang dilakukan staf guru, ibu Lily mengaku bahwa ia sangat marah dan kecewa. Kepada Bristol Post, ibu ini mengatakan jika putrinya mengalami intimidasi di sekolah. Tidak seharusnya staf guru melarangnya membawa tongkat dan mengatakan bahwa tongkat itu membahayakan orang lain. Tongkat tersebut justru sebagai penyelamat dan penjaga buat putrinya.

Mmm, kasihan dengan Lily ya Ladies. Gimana nih tanggapan kamu. Ya, semoga saja setelah ini Lily bisa menemukan sekolah yang lebih baik dan bisa menerimanya dengan baik. Semoga pula, semua staf sekolah di seluruh dunia semakin bijak dalam memperlakukan semua siswa mereka.

(vem/mim)
What's On Fimela