Kenapa Kita Harus Melakukan Pemeriksaan Pap's Smear Secara Rutin? Ini Dia Manfaatnya

Fimela diperbarui 21 Des 2015, 17:42 WIB

Ada beberapa jenis penyakit berbahaya dan mematikan. Di Indonesia sendiri, angka kematian akibat penyakit-penyakit berbahaya ini terus meningkat setiap tahunnya. Beberapa jenis penyakit membahayakan dan mengancam keselamatannyawa kita di antaranya adalah stroke, jantung dan kanker leher rahim (serviks).

Di antara tiga penyakit tersebut, kanker serviks merupakan penyakit yang duduk di peringkat pertama yang menjadi penyebab kematian pada wanita di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya sekitar 20.000 kasus baru kanker serviks yang ditemukan di Indonesia setiap tahunnya. Angka tersebut telah dicatat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2015juga menyebutkan bahwa kanker serviks menempati urutan prevalensi teratas penyakit kanker di Indonesia.

Kanker serviks merupakan penyakit yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang bersifat onkogenik (menyebabkan kanker). Human Papilloma Virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia.

dr. Andriana Kumala Dewi, Sp.OG, dari Bethsaida Hospitals, mengatakan bahwa penularan infeksi HPV biasanya terjadi melalui kontak seksual (genital-genital, anal-genital, oral-genital, manual-genital) dengan laki-laki atau pun perempuan.

"Selain infeksi HPV ada pula faktor-faktor resiko lainnya yang terlibat dalam proses karsinogenik (perkembangan menjadi kanker). faktor-faktor ini antara lainnya adalah faktor genetik atau keturunan, status imunologi seseorang, sexual behaviour, multiple partner dan usia yang masih sangat muda saat mulai melakukan hubungan seksual," ungkap dr. Andrianadi rumah sakit Bethsaida Serpong Tangerang beberapa hari yang lalu.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan kanker serviks dapat dicegah dengan dua cara, yaitu pencegahan primer melalui vaksinasi dan pencegahan sekunder melalui skrining berkala berupa pap’s smear dan IVA. Vaksin HPV ini dianjurkan diberikan pada anak usia remaja sebelum mereka melakukan hubungan seksual. "Vaksinasi yang diberikan secara dini (usia 11 - 13 tahun) dapat mencegah infeksi inisial sehingga diharapkan kanker serviks dapat dicegah," tambahnya.

Pap’s smearmerupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan pap’s smear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik.

"Pemeriksaan secara berkala ini direkomendasikan untuk semua wanita yang telah melakukan hubungan seksual setidaknya setiap 3 tahun sekali," tutup dr. Andriana.

(vem/yun/ama)
What's On Fimela