Ladies, tahu nggak kalau rata-rata sehari ada 40 orang yang bunuh diri di Korea Selatan? Fakta ini membuat Korea Selatan jadi negara kedua dengan angka bunuh diri tertinggi di dunia. Demi menurunkan angka bunuh diri, ada sekolah-sekolah di sana yang membuat program death experience atau mencoba mengalami sendiri pengalaman meninggal dunia untuk para murid. Wah, seperti apa ya rasanya mengikuti program "percobaan mati" itu?
Dilansir dari dramafever.com, Korea Selatan mengalami pertumbuhan yang cepat beberapa dekade terakhir dan mendapat ranking ke-12 sebagai negara dengan kekuatan ekonomi global terbesar. Namun percepatan tersebut punya sisi gelap sendiri. Tingkat stres meningkat, masyarakat jadi makin kompetitif, anak-anak muda hingga generasi tua pun mengalami tekanan yang lebih berat. Bunuh diri pun kerap dijadikan jalan keluar dari semua permasalahan yang ada.
Dalam program "percobaan mati", para murid akan diajak untuk merasakan pengalaman meninggal dunia. Francoise Hugier, fotografer asal Perancis yang mengunjungi Seoul Hyowon Healing Centre membagikan foto-foto hasil jepretannya tentang program yang sedang populer di Korea Selatan.
Di awal sesi, seorang guru mantan pegawai perusahaan pemakaman bernama Jeong Yong Mun menjabarkan masalah-masalah yang kerap kita alami adalah normal. Kita perlu menerima masalah itu dan mencari jalan keluarnya. Bagaimana pun masalah sudah jadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita.
Dalam sesi tersebut, pesertanya tak hanya para remaja yang sedang stres karena ujian, tapi juga orang tua yang depresi serta kakek nenek yang merasa membebani anak-anaknya yang sudah tumbuh dewasa.
Para peserta memulai sesi dengan dipotret dulu untuk jadi foto pemakaman. Lalu, setiap peserta duduk di dalam peti mati, menulis surat perpisahan pada keluarga, dan menyampaikan kata-kata terakhirnya dalam kelompok. Lalu mereka diberitahu kalau itu adalah saatnya mereka meninggal dunia dan diminta berbaring di dalam peti mati. Selama 10 menit, mereka berbaring dalam peti mati tertutup untuk merenungkan kembali hidupnya.
Di akhir sesi, Jeong Yong Mun kembali dan memberitahu mereka, "Kalian sudah tahu bagaimana rasanya meninggal dunia, kini kalian hidup kembali, kembalilah berjuang!"
Setelah mengikuti program tersebut, banyak peserta yang merasa kembali hidup bersemangat. Mereka jadi lebih menghargai hidup mereka.
Program tersebut dibuat dengan tujuan agar orang-orang lebih menyadari bahwa kematian mereka bisa meninggalkan luka dan kesedihan mendalam pada keluarga dan orang-orang yang mereka sayangi. Jadi bunuh diri bukanlah pilihan terbaik saat sedang punya masalah.
Ladies, kalau ada program seperti ini di kotamu, apakah kamu tertarik untuk mencobanya?
- Gu Meiying, Rapunzel di Dunia Nyata Punya Rambut Sepanjang 2,5 Meter
- Menghindari Pelecehan Seksual, Gadis di Negara Ini Disetrika Dadanya Untuk Sembunyikan Payudaranya
- Masker Bawang Putih Jadi Rahasia Cantik Perempuan Italia (+Rahasia Negara Lainnya)
- Untuk Dianggap Cantik, Nenek Ini Dulunya Harus Menjalani Tradisi yang Menyakitkan
- Video Romantis: Beda Negara, Beda Pula Cara Berciuman