Ladies, pernah mendapat pengalaman buruk dengan jerawat? Saat muka jerawatan, biasanya kulit akan meradang dan sakit. Tak cukup sampai di situ, kadang kita juga mendapat cibiran atau di-bully oleh orang-orang di sekitar kita. Yah, muka jerawatan kadang bisa bikin kita rendah diri.
Rose MacIntosh, gadis yang satu ini punya pengalaman yang sangat tak menyenangkan dengan jerawat. Dilansir dari mirror.co.uk, saat remaja mukanya sudah dipenuhi dengan jerawat. Ia sering di-bully di sekolah. Bahkan ia harus menutupi wajahnya dengan skarf agar bisa menutupi jerawat di wajahnya.
"Aku pertama kali jerawatan saat berusia 12 tahun. Jerawatku lebih parah dari kebanyakan anak lain seusiaku. Saat aku makin dewasa, ketika jerawat orang-orang sudah menghilang, jerawatku malah makin memburuk," kata Rose. "Aku di-bully habis-habisan di sekolah karena kulitku. Aku pernah diejek oleh grup lima anak perempuan yang bilang ke orang-orang kalau aku kena cacar air padahal tidak. Mereka membuat hidupku sungguh menderita. Mereka menyebutku jelek memanggilku dengan panggilan buruk. Sungguh mengerikan."
Di-bully habis-habisan, Rose sempat tak mau pergi ke sekolah. Sempat pula terlintas di pikirannya untuk bunuh diri. "Aku sangat tertekan dengan bullying dan bahkan aku berniat bunuh diri beberapa kali. Sering sekali aku merasa tak ingin melanjutkan hidupku," ujar Rose.
Rose sampai harus menjalani terapi untuk mengatasi masalahnya. Saat di sekolah, Rose tak bisa bersosialisasi dengan baik. Ia dikucilkan dan tak punya teman. Pernah ia punya pacar, tapi pacarnya meninggalkannya saat Rose sering diejek. Semua pengalaman itu membuat Rose depresi.
Saking parahnya jerawat Rose, bibirnya sampai pecah-pecah dan berdarah. Rambutnya pun makin rontok. Dia juga menderita blepharitis yang membuat kelopak matanya bengkak. Berbagai pengobatan dan perawatan sudah ia coba. Hingga pada akhirnya ia menggunakan sebuah produk perawatan kulit Silver Selum atas rekomendasi teman ibunya.
Beberapa minggu kemudian, jerawat di kulit Rose memudar. Kini, ia makin lebih percaya diri. "Setelah enam minggu, sekitar 80 persen jerawat sudah hilang. Kulit kemerahan dan bengkaknya sudah hilang dan kulitku terasa lebih lembut dan mulus," aku Rose.
Dulu di-bully karena jerawatan parah, kini setelah kondisinya membaik, Rose jadi makin percaya diri. Ia berhasil bangkit dari trauma masa lalunya. "Tapi aku masih merasakan efek psikologis yang dulu pernah ada, meski kini aku tak lagi menjalani terapi. Misalnya ketika tanpa disadari aku masih menutup mulutku ketika berbicara dengan orang asing dan aku selalu berusaha untuk menghilangkannya," kata Rose.
Tak mudah memang untuk kembali pulih total dari bullying yang pernah kita dapat. Apalagi jika itu menyangkut kondisi atau penampilan fisik kita. Tapi selalu ada cara dan jalan keluar untuk kembali percaya diri dan mencintai diri kita lagi. Ladies, apakah kamu sendiri pernah punya pengalaman buruk di-bully karena kondisi fisik atau penampilanmu? Semoga trauma yang membekas itu tak terus menghantui hidupmu, ya.
- Tutup Jalan Tol, Pria Ini Berlutut di Depan Sang Kekasih
- Bayi 'Pinokio' di Dunia Nyata, Aku Menyayanginya Meski Orang Mencibirnya
- Di Balik Tragedi Hidupnya, Gadis Ini Minta Kado Natal Sederhana
- Kisah Si Kecil 'Thumbelina', Keajaiban Terjadi 12 Tahun Kemudian
- Tren Selfie di Jepang: Agar Wajah Cute, Dibuat Mirip Nasi Kepal. Cobain Yuk!