Sebuah penelitian terkini mengenai wanita diterbitkan oleh sebuah media di Amerika Serikat atas kerjasamanya dengan Women’s Health and the American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG)mengenai pemahaman mendalam atas tubuh wanita serta kewanitaannya.
Salah satu yang menjadi highlight adalah mengenai gejala PMS atau pre-menstrual syndrome yang biasa dialami wanita jelang haid setiap bulannya. Ada penjelasan ilmiah mengenai mengapa para wanita cenderung mudah marah dan lebih emosional pada masa-masa menjelang haidnya. Semuanya itu, tidak terlepas dari fluktuasi hormon yang dialami oleh wanita. Hormon-hormon tersebut dapat dijaga kestabilannya, asalkan para wanita mengenal baik hormon apa saja yang terpengaruhi menjelang haid dan melakukan tindakan untuk menjaga kesehatan tubuh sehingga hormon tidak mengambil alih. Beberapa hormon tersebut meliputi:
1. Estrogen
Estradiol adalah nama salah satu tipe hormon estrogen. Fungsinya adalah menyiapkan rahim untuk menerima hasil pembuahan, sebulan sekali. Kadarnya yang seimbang dapat meningkatkan gairah seks dan daya tahan tubuh.
Setiap waktu, estrogen mengirim sinyal pertumbuhan ke setiap sel tubuh mulai dari payudara hingga tulang. Terlalu banyak estrogen bisa memicu gejala PMS yang berat, gangguan kesuburan, hingga kanker payudara. Terlalu sedikit dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Tubuh yang terlalu kurus akan menghambat produksi estrogen (termasuk menghambat produksi estradiol). Tubuh yang terlalu gemuk akan memicu produksi tipe hormon estrogen lain yang akan 'bertabrakan' dengan estradiol. Agar semuanya seimbang, jagalah berat badan ideal Anda sesuai body mass index (BMI) normal yaitu antara 18-30.
2. Progesteron
Setiap bulan, progesteron memicu penebalan dinding rahim sebagai 'tempat tidur' bagi calon bayi. Jika tak ada pembuahan, kadarnya akan turun dan datanglah tamu bulanan. Progesteron bersifat sedatif sehingga ketika kadarnya tinggi, Anda akan mudah mengantuk dan terlelap. Hormon ini juga yang membuat tubuh agak membengkak karena menahan air di saat menjelang menstruasi, perut bergas dan konstipasi.
Untuk menyeimbangkan progesteron, Anda perlu kondisi mental yang tenang. Meditasi minimal lima menit sehari akan sangat membantu.
3. Testosteron
Hormon androgen ini turut mendukung ovulasi agar teratur setiap bulan dan mampu meningkatkan libido. Jika kadarnya terlalu tinggi, dapat memunculkan ciri khas pria pada wanita misalnya tumbuh kumis tipis atau jenggot. Hormon ini juga dapat memicu timbulnya jerawat dan ketombe. Bila kadar testosteron kurang, dapat membuat gairah seks turun.
Testosteron berkaitan erat dengan obesitas. Jagalah bobot tubuh ideal dan konsumsi makanan kaya zinc agar hormon testoteron Anda tetap ada di level normal.
4. Prolaktin
Hormon yang satu ini dibuat di otak dan pekerjaan utamanya adalah untuk mengatur pelepasan sel telur dan merangsang produksi ASI pada ibu baru. Kadar prolaktin terlalu rendah dapat menurunkan gairah seksual. Sementara jika terlalu tinggi dapat menekan ovulasi. Pada ibu menyusui, kadar prolaktin normal bisa membantu menurunkan berat badan.
Kadar prolaktin meningkat saat Anda kurang tidur. Maka itu, penuhi kebutuhan tidur Anda 7-8 jam sehari.
5. FSH / LH
Follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH)diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior, sebuah kelenjar kecil yang ada di bagian bawah otak. Pada dasarnya, FSH berfungsi untuk membantu pematangan sel telur di dalam folikel. Sedangkan LH berperan penting setelah telur matang. LH menyebabkan sel telur itu dilepaskan dari folikel dan siap dibuahi.
Kekurangan FSH dapat menyebabkan siklus bulanan terhenti. Rendahnya tingkat FSH juga ditandai dengan kadar LH yang juga rendah. Kekurangan LH akan menurunkan minat seksual, menstruasi berat, insomnia, lekas marah, gangguan pencernaan serta migrain.
Agar kedua hormon ini seimbang, Anda harus menjauhi alkohol, terutama bagi pasangan yang sedang dalam program punya momongan. Terapi dosis rendah hormon estrogen dan progesteron oleh dokter juga bisa membantu.
Dengan memahami tubuh Anda sebagai wanita, kesehatan dan keseimbangan fisik dan mental akan dapat dicapai. Anda juga dapat berpisah dari keluhan jelang haid yang biasa Anda alami. (LT)
Sumber: http://meetdoctor.com/
(vem/apl)