Ladies, ngomongin soal patah hati, perasaan ini adalah salah satu perasaan yang bikin nggak nyaman. Sedih, marah ... campur aduk rasanya. Bahkan ada orang yang mengatakan, "Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati." Kalau saya sih tidak memilih keduanya, pasalnya ternyata patah hati pun bisa bikin seseorang meninggal!
Percaya atau tidak, meninggalnya seseorang karena patah hati bisa terjadi karena rasa sedih yang teramat dalam dapat mempengaruhi denyut nadi ke jantung dan ke otak. Secara medis, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rollin McCraty dari Institute of HeartMath, California menemukan bahwa pasangan yang tidur berdampingan memiliki ritme detak jantung yang sama. Jika seseorang terbiasa bersama (dan tidur berdekatan) selama puluhan tahun lamanya, jika salah satu 'pergi' maka detak jantung tersebut tidak lagi 'teresonansi' dan kacau.
Kondisi medis yang diakibatkan karena patah hati ini disebut takotsubo cardiomyopathy, seperti yang dilansir oleh metro.co.uk. "'Pelaku' terpenting yang memainkan emosi kita adalah adrenalin -- hormon yang muncul merespon stres yang kita alami," ujar Angela Kucia, dosen senior University of South Australia. "Kondisi ini umumnya muncul setelah trauma emosional akibat kehilangan, misalnya meninggalnya pasangan, orang tua atau anak dan kebanyakan yang mengalaminya adalah wanita."
Seperti apa gejalanya? Dada terasa sakit dan tiba-tiba detak jantung berhenti akibat hormon adrenalin yang tiba-tiba meningkat jumlahnya dan menjadi 'racun' bagi jantung. Jadi, ternyata istilah patah hati itu memang benar-benar adanya ... dan benar-benar 'mematahkan' hati kita ...
- Waspadai Gejala Ini Bisa Jadi Kamu Kolesterol Tinggi
- Makan Buah Leci Dapat Mencegah Penyakit Jantung
- Hati-Hati Ladies, Ketergantungan Pil Diet Timbulkan Kerusakan Serius Pada Jantung
- Kamu Bisa Mencegah Penyakit Jantung Mulai Sekarang dan Sehat Sampai Tua
- Selain Bikin Kamu Cepat Langsing, Ini 3 Manfaat Utama Diet Mayo