Teror Paris Menyudutkan Islam, Anak Ini Justru Sumbangkan Uang Tabungannya Untuk Masjid

Fimela diperbarui 19 Nov 2015, 17:40 WIB

Teror ISIS di Paris akhir-akhir ini jadi berita yang sedang hangat diperbincangkan. Bukan hanya jadi perhatian negara Perancis saja, namun juga masyarakat dunia. Ancaman demi ancaman serta teror yang yang diberikan selama ini selalu saja berhubungan dengan agama Islam.

ISIS, yang jadi salah satu organisasi yang mengatasnamakan Islam membuat citra Islam dan para muslim di dunia ini sangat buruk. Bahkan dikabarkan dari buzzfeed.com, setelah terjadinya serangan teror di Paris, pada hari Senin pagi, sebuah masjid di Pflugerville-Texas dirusak oleh aksi vandalisme massa.

Islamic Center di Pflugerville mengatakan bahwa masjid dilempari (maaf) tinja dan ada beberapa lembar Al Qur'an yang disobek dan dipenuhi kotoran di depan masjid. Namun sesuatu hal terjadi pagi itu saat Faisal Naeem, sebagai kepala pengurus masjid, sedang diwawancarai sebuah media di depan masjid.

Dia berkata bahwa seorang ibu dan anak lelakinya yang masih kecil berhenti dan melihatnya sedang diwawancarai. "Aku berpikir mereka hanya ingin melihat saja. Ini bukan New York, di mana ketika ada banyak kamera dan media datang, orang-orang berhenti untuk melihat. Tapi ketika aku selesai wawancara, anak itu menghampiri dan memberiku uang 20 dolar."

Ternyata anak itu ingin menyumbangkan uangnya untuk masjid. Diketahui, anak lelaki itu bernama Jack Swanson, anak berusia 7 tahun itu menyumbangkan uang hasil tabungan yang dikumpulkannya sejak lama sebagai bentuk kepedulian terhadap masjid.

Ibu Jack, Laura Swanson, berkata "Tragedi ini sangat mengerikan, sangat tidak pantas. Tak peduli keyakinan apa yang kamu pegang, keyakinan yang aku pegang atau orang lain pegang, semua keyakinan itu penting untuk dijaga."

Faisal Naeem pun sangat berterima kasih, dan berkata jika ada banyak anak-anak berhati baik sepertinya, ia dan warga muslim lainnya punya harapan lebih baik ke depannya. Para muslim di sana pun mencoba mengungkapkan rasa terima kasihnya dan berencana mengirimkan kado untuk Jack saat liburan.

Meski tak ingin berasumsi aksi vandalisme ini disebabkan oleh teror yang baru saja terjadi di Paris, bagaimana pun ia cukup menyesalkan bahwa "generalisasi" semacam ini selalu merugikan warga muslim yang sebenarnya tak ada sangkut pautnya sama sekali dengan aksi tersebut.

Meski tak ada kekerasan fisik yang dialami warga muslim atau fasilitas lainnya, namun kerugian yang dialami masjid kurang lebih menghabiskan 150 dollar. Uang Jack mungkin hanya 20 dolar, namun itu bernilai 20 juta dolar bagi warga muslim di sana.

Semoga dunia semakin dipenuhi anak-anak seperti Jack. Perbedaan seharusnya menjadi penguat, agar kita saling mengenal dan menyayangi. Bukankah damai lebih indah dibandingkan pertumpahan darah? Semoga kita semua menjadi orang-orang yang ingat akan indahnya nilai toleransi.

(vem/feb)