Setiap ibu pasti bahagia saat tahu dirinya mengandung, apalagi bayi yang dikandung kembar. Namun tak semua kehamilan berjalan lancar, wanita ini salah satunya. Kebahagiaan itu memudar saat usia kandungan 6 bulan, dokter memberi diagnosa kanker.
Kisah ini dialami oleh Holley Tierney yang ia bagikan melalui Dailymail.co.uk. Di tengah kebahagiaan menunggu kelahiran sang bayi kembar, penyakit ganas yang menyerang tubuhnya tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga nyawa bayinya.
Holley Tierney adalah seorang guru tari. Saat itu kehamilannya memasuki usia 23 minggu dan ia masih bekerja. Hari itu, tiba-tiba Holley merasakan sakit di area dada dan bahu. Holley sempat berpikiran bahwa itu hanya cidera ringan yang terjadi karena dia mengangkat sound system di tempat kerjanya. Walau demikian, Holley akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter karena ia sedang mengandung.
Dokter menyarankan untuk menjalani tes X-ray dan CT scan, padahal Holley mengira ototnya hanya terkilir. Dari situlah, dokter mendiagnosa ia menderita Non-Hodgkin's Lymphoma, suatu penyakit kanker langka yang menyerang sistem limfatik. Para dokter yang menangani Holley menyarankan untuk melakukan aborsi, karena ia harus segera menjalani kemoterapi. Holley menolak untuk membunuh bayi kembar yang belum ia lahirkan. Holley tidak ingin merenggut nyawa bayi yang sudah aktif menendang-nendang di dalam perutnya.
Setelah menolak anjuran dokter, Holley memutuskan untuk tetap berfokus pada kesehatan bayi dalam kandungannya. Dia tidak menjalani pengobatan, sebab pengobatan dan perawatan yang ia terima bisa saja membahayakan bayinya.
"Saat dokter tahu bahwa saya menolak aborsi, mereka hanya bisa menyarankan saya untuk melahirkan secara prematur. Namun saya tetap bersikeras tidak akan melahirkan sebelum usia kehamilan 30 minggu," cerita Holley.
Lalu, apa yang selanjutnya terjadi pada bayi yang dikandung Holley?
What's On Fimela
powered by
Aku Senang Melihat Bayiku Sekaligus Takut Tidak Bisa Mendampingi Mereka
"Saat usia kehamilan memasuki minggu ke-29, dokter kembali memaksa (melakukan aborsi), karena takut sel kanker akan menyebar dan aku harus segera memulai kemoterapi. Tapi akhirnya bayi-bayiku lahir dengan selamat," tambahnya.
Tepat pada tanggal 19 Agustus, Holley melahirkan sepasang anak kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang diberi nama Harlow dan Havana.
"Saat melihat mereka untuk pertama kali, aku merasakan bahagia yang teramat luar biasa. Aku tidak percaya akhirnya aku bisa memiliki mereka. Tapi di sisi lain, aku juga dihantui kekhawatiran, akankah aku bisa menyaksikan mereka tumbuh dewasa," ceritanya.
Beberapa minggu setelah kelahiran kedua bayinya, Holley mulai menjalani kemoterapi. Mual-mual dan kerontokan rambut mulai menyerangnya tak lama kemudian.
"Hal ini tentu saja sangat menyedihkan, tapi aku harus tetap kuat untuk mereka. Mereka sudah berjuang keras untuk bertahan hidup. Kini giliranku untuk memperjuangkan hidup untuk mereka. Aku sudah 5 kali menjalani kemo, dan masih tersisa satu lagi. Selanjutnya, aku akan menjalani radioterapi di awal tahun. Aku sedang menantikan hasil yang menunjukkan apakah perawatan ini berhasil atau tidak."
Meski si kembar sempat dirawat di rumah sakit selama 11 minggu, kini Harlow dan Havana sudah menikmati waktu-waktu indahnya di rumah bersama kedua orang tuanya.
"Aku menderita akibat berkeringat setiap malam, kelelahan, pusing, dan susah bernapas (sebagai gejala kanker). Karena aku mengandung bayi kembar, aku kira hal itu normal. Jadi, jika Anda mengalami sesuatu yang ganjil pada tubuh Anda, cepat konsultasikan dengan dokter. Anda pasti lebih mengenali tubuh Anda sendiri dibanding orang lain," pesan Holley.
***
Sungguh luar biasa mengetahui perjuangan Holley yang lebih mengutamakan nyawa kedua bayinya ketimbang nyawanya sendiri. Setiap calon ibu yang mengalami kondisi seperti Holley berhak menentukan pilihannya sendiri. Tapi satu yang pasti, apapun pilihannya, mereka sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Kita doakan, semoga Holley segera pulih dan bisa menjadi ibu yang hebat untuk si kembar hingga mereka dewasa.
[pos_1]