Sebuah puisi manis yang sungguh menyentuh hati ditulis oleh seorang gadis cantik nan manis yang begitu sayang kepada sang papa. Baginya, papa adalah segala-galanya untuknya. Baginya, papa adalah teman, sahabat dan cinta di dalam hatinya. Papa, seseorang yang akan terus dicintainya meski usianya terus bertambah.
***
Aku bukanlah seorang penyair hebat yang bisa mengungkapkan kalimat-kalimat indah penuh makna. Aku, hanya seorang putri yang memuja seorang pria. Pria yang selalu ada untukku. Pria yang selalu ada di dekatku ketika aku membutuhkannya. Di saat aku merindukannya, tepat pada saat itu aku mendapatkan beribu kalimat ini di hati ku.
Dia yang menggendongku waktu bayi di malam yang panjang. Aku, tak jarang akan menangis jika aku tak ada dalam hangat dekapannya. Masih ku ingat, saat itu, irama jantung nya terdengar jelas di telinga bayiku. Hingga saat ini, masih terngiang detak jantungnya di jiwaku. Suara yang menina bobokan aku kala itu yang menghantarkanku pada mimpi-mimpi indah. Meski karakternya keras, dia menjaga dan merawatku dengan sangat sabar. Hanya terkadang, aku sendiri keras seperti batu. Meski demikian, dia selalu mencintaiku. Tidak ada yang tidak dia lakukan demi membahagiakan aku.
Dia selalu mengkhawatirkan aku. Ketika aku bermain di luar panasnya matahari siang, dia akan menegurku dengan suara kebapakannya,
"Putriku! Putriku! Mengapakah berkeliaran dalam terik seperti ini! Tanaman-tanaman nyaris mati karena panas terik dan engkau, bungaku, berkeliaran di luar. Ke sinilah, masuklah ke dalam rumah."
Dia adalah sahabatku, dia juga partnerku. Pria pertama yang berdansa denganku. Dialah cinta sejatiku. Sampai kapan pun dia tetaplah cinta di dalam hatiku. Dia, bagaikan prince charming yang membawa cinderellanya keluar dari rumah yang menyeramkan. Dia, yang mengeluarkan aku dari segala permasalahan yang aku hadapi. Setiap aku melakukan aktifitas, yang terlintas di kepalaku adalah senyumnya, tawanya,dan candaannya. Papa.
Hari ini umurnya telah bertambah. Semoga, bertambahnya umur beliau tidak mengurangi waktu ku untuk terus bersamanya. Aku takut waktu menjadi musuh yang mungkin merenggut dia dari hidupku. Semoga Tuhan selalu memanjangkan waktu hidupnya. Semoga Tuhan memberikan aku kesempatan untuk membuatnya bangga.
Seseorang pernah mengatakan,
"selama masih ada cinta di hatimu, kamu masih bisa membahagiakan dia yang kamu cinta."
Untukmu papa...
You are my partner, my joyfull, my heart, my best friend, my father and the owner of my love.
Aku bukanlah seorang pujangga yang bisa merangkai kata indah penuh makna.
Aku hanya seorang putri dari seorang Pria Sejati. Aku hanya ingin mengucapkan... "Selamat Hari Ayah."
***
Puisi manis ini telah ditulis oleh gadis manis bernama Renya Carlista. Gadis ini saat ini duduk di bangku kelas VIII (SMP Kelas 2) di sebuah sekolah menengah pertama di Yogyakarta. Tulisan ini untuk mengikuti Lomba Menulis Vemale.com Kisahku dan Ayah. Kamu juga bisa mengirimkan kisah atau persembahan spesial untuk ayah. Dalam lomba ini, kamu juga berkesempatan memenangkan hadiah spesial dari kami berupa batik Negarawan.