Mengajak Bayi Berbicara Selama Dalam Kandungan Membuatnya Lebih Cerdas, Benar Nggak Ya? Yuk, Baca...

Fimela diperbarui 11 Nov 2015, 16:00 WIB

Kehamilan hanya merupakan awal dari ikatan cinta seorang ibu dengan anaknya. Meski di awal kehamilan, Anda mungkin belum merasakan ikatan apapun dengan bayi dalam kandungan Anda, tapi as the time progresses, Anda akan  mulai merasakan ikatan batin dengan janin yang Anda kandung. Yap.

Seiring dengan usia kandungan yang makin membesar, ikatan batin antara Anda dan bayi dalam kandungan Anda pasti semakin kuat. Hal ini disebabkan karena Anda yang semakin sering merasakan tendangan bayi dalam kandungan Anda yang seolah-olah mengajak Anda berkomunikasi dari gerakan-gerakan kecilnya di dalam rahim Anda. Biasanya, untuk merespon gerakan ini, tanpa Anda sadari Anda akan mengelus-ngelus perut sembari mengajak si kecil berbicara.

Aktivitas ini memang terlihat sangat sederhana dan tidak akan membawa pengaruh apapun. Tapi, Anda salah. Sebab, mengelus-mengelus perut sembari mengajak si kecil berbicara, selain dapat menguatkan ikatan ibu-anak antara Anda dan si kecil dalam kandungan, aktivitas ini juga dapat membantu memberi stimulasi pada indera  bayi Anda.

Disebutkan dalam laman  www.babycentre.co.uk, stimulasi sentuhan melalui elusan, dan suara melalui mengajaknya berbicara dapat merangsang kemampuan berbahasa bayi ketika telah dilahirkan hingga ia dewasa. Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengajak berbicara bayi di dalam kandungan, hal ini akan meningkatkan pengalaman sensorik pertama. Selanjutnya, pengalaman sensorik yang dialami oleh bayi akan membantu dalam perkembangannya untuk berbicara dan mendengar, bahkan membantu kemampuan berbahasanya setelah tumbuh nanti.

Karena pentingnya pengaruh ajakan berbicara dengan janin dalam kandungan ini, tentu Anda tidak bisa sembarangan dalam berbicara ya, Bunda. Sebab, apa yang kita katakan akan di dengar oleh si kecil dan (nantinya) mempengaruhi perkembangannya. So, perhatikan hal-hal berikut ini ketika Anda menjalin komunikasi dengan janin Anda.

    Gunakan Kosakata yang Positif

    Kata-kata positif memberikan rangsangan yang baik kepada janin dalam kandungan kita. Hindari untuk menggunakan pilihan kata negatif seperti "tidak" dan "jangan".

    Jaga Emosi

    Janin dapat merasakan bentuk emosi yang dirasakan oleh ibunya, baik emosi positif maupun negatif. Emosi negatif tentu akan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi janin, oleh sebab itu, usahakan untuk selalu menjaga kestabilan emosi Anda.

    Ajarkan Doa

    Selain berbicara normal, Anda juga bisa mengajarkan anak dalam kandungan Anda untuk berdoa dengan doa-doa khusus. Pembiasaan ini nantinya akan melekat dalam diri si anak, dan ia pun akan tumbuh menjadi pribadi yang sholeh seperti yang Anda harapkan.

    Libatkan Calon Ayah

    Bukan hanya Anda yang perlu menjalin komunikasi dengan si kecil sejak ia berada dalam kandungan, suami Anda pun (yang notabene adalah ayah dari sang bayi) juga harus mengambil peranan untuk menjalin komunikasi dengan calon anaknya. Hal ini akan membantu familiarisasi suara dan sentuhan ayah sejak bayi berada dalam kandungan.

Nah, itulah manfaat dari mengajak janin berbicara dan beberapa tips yang perlu diingat ketika Anda berusaha menerapkannya. So, mulai sekarang jangan ragu untuk selalu berkomunikasi dengan janin dalam kandungan Anda ya dan pastikan Anda menerapkan tips yang telah kami berikan! Semoga bermanfaat.

(vem/ama)