Selama 5 Tahun, Nenek Menyapa Kami dari Balik Jendela Tapi Suatu Hari Ia Menghilang

Fimela diperbarui 30 Okt 2015, 11:10 WIB

Berbagi kebaikan bisa dilakukan dengan cara-cara mudah dan sederhana. Sebuah senyuman dan lambaian tangan yang kita berikan pada orang lain pun bisa dengan mudah membuatnya bahagia. Bahkan jika orang tersebut adalah orang asing sekalipun.

Louise Edlen, nenek berusia 93 tahun ini dikenal sebagai nenek di balik jendela. Sebutan itu jelas memiliki asal muasal ceritanya sendiri. Dikutip dari laman king5.com, Nenek Louise tiap pagi selalu melambaikan tangannya dari balik jendela rumah pada anak-anak yang naik bus sekolah No. 7 yang disopiri Carol Mitzelfeld. Ia pun mengenali semua 90 nama murid yang ada.

Lima hari dalam seminggu selama lima tahun, Nenek Louise selalu menyapa anak-anak dengan lambaian tangan. Anak-anak pun sudah memiliki ikatan batin tersendiri. Mereka jadi seperti jadi keluarga sendiri dan selalu membalas lambaian tangan Nenek Louise dari bus.

"Carol bilang kalau ia sering lupa nama putrinya sendiri, tapi ia tak pernah lupa untuk melambaikan tangan pada anak-anak di bus sekolah," ungkap Axtin Bandewerfhorst, murid kelas 7. "Aku merasa mendapat tempat di hatinya."

Hingga pada suatu hari, Nenek Louise tak nampak dari balik jendela rumahnya. Begitu juga beberapa hari sesudahnya. Carol dan anak-anak bertanya-tanya kemana sang nenek?

Setelah mencari tahu, barulah Carol mendapat informasi kalau Nenek Louise terkena stroke. "Rasanya sedih mendengarnya karena tadinya ia selalu ada di balik jendela," ungkap Carol. "Ia adalah wanita yang istimewa," imbuhnya.

Nenek yang memiliki 30 cucu dan 23 cicit ini sudah menikah dengan suaminya Dave Edlen selama 53 tahun. Dan ketika ia jatuh sakit, Dave sang suami tercintalah yang merawatnya di pusat rehabilitasi selama tiga minggu.

Carol akhirnya menjenguk Nenek Louise dan membawakan sebuket bunga. Keesokan harinya, sebuah plang terpampang di jendela rumah Nenek Louise bertuliskan, "Terima kasih (thank you)." Cheyanne Holt, murid kelas 10 yang melihat plang tersebut berkata, "Aku tersenyum lebar melihatnya. Plang itu jadi bukti betapa berartinya kami untuknya."

Sebagai bukti perhatian dan kasih sayang yang dalam, anak-anak pun membuat tanda mata sendiri, yaitu berupa foto besar yang menampilkan semua murid melambaikan tangan dari dalam bus sekolah. Foto itu kemudian diberikan pada Nenek Louise. "Ini dari anak-anak. Mereka merindukanmu dan mendokanmu agar cepat sembuh," kata Carol.

Stroke membuat tenggorokan Nenek Louise lumpuh sebagian, ia pun jadi sulit bicara. "Aku merindukan mereka juga," katanya terbata-bata. "Aku akan berusaha cepat sembuh."

"Foto itu bermakna sangat dalam untuknya," terang Dave. Kalau kondisi Nenek Louise membaik, maka ia akan diperbolehkan pulang dalam waktu dekat. Ia juga berjanji akan kembali duduk di balik jendela rumahnya, menyapa dan melambaikan tangannya kepada anak-anak yang melintas dengan bus sekolah. Wah, anak-anak pasti senang ya ketika pergi sekolah nanti kembali disapa hangat oleh Nenek Louise dari balik jendelanya.

(vem/nda)
What's On Fimela