Bunda, Inilah Kanker Pada Anak, Gejala Dan Penyebabnya Yang Sering Diabaikan

Fimela diperbarui 24 Okt 2015, 12:34 WIB

Salah satu penyakit mematikan yang ditakuti oleh hampir semua orang adalah penyakit kanker. Perlu kita ketahui, kanker saat ini tidak hanya berisiko pada orang dewasa saja. Beberapa study menemukan bahwa anak-anak juga rentan dan berisiko terhadap kanker. Hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya jumlah penderita kanker yang masih berusia anak-anak. Dilansir dari laman cancer.gov, ada 3 jenis kanker paling umum yang diderita anak-anak. Sayangnya, orang tua sering mengabaikan kanker pada anak dan menganggapnya sebagai sakit biasa saja. Apa saja kanker tersebut, bagaimana gejala dan penyebab yang sering diabaikan tersebut? berikut akan kami jelaskan.

Kanker Apa Saja Berisiko Pada Anak?
Dari berbagai kasus dan data penelitian, anak-anak lebih rentan terhadap beberapa jenis kanker antara lain adalah kanker darah (leukimia), kanker yang menyerang sistem kekebalan tubuh (limfoa) dan tumor ganas. Tumor ganas sendiri biasanya menyerang tulang, otak, mata, hati, jantung, pusat saraf serta sel jaringan dalam tubuh. Meskipun jumlah penderita kanker pada anak tak sebanyak jumlah penderita kanker pada orang dewasa, data penelitian menyebutkan jika jumlah penderita kanker pada anak terus meningkat setiap tahunnya.

Ketika kanker pada anak bisa dideteksi sejak dini, beberapa penelitian dan pusat kesehatan menyebutkan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Ya, walau penderita kanker pada anak tidak sepenuhnya sembuh total, ketika kanker bisa diketahui sejak dini maka si penderita bisa mendapatkan kesempatan hidup lebih lama. Untuk membuat penderita kanker bisa pulih dengan baik, perlu adanya dukungan penuh dari orang-orang di sekitarnya. Membuat penderita kanker terutama anak untuk selalu bahagia setidaknya bisa membuat anak menjadi lebih kuat dalam menghadapi kanker yang dideritanya.

Waspada Bunda, Inilah Gejala Kanker Pada Anak
Hampir sama dengan orang dewasa, gejala kanker pada anak juga sangat sulit untuk dideteksi dan sering kali diabaikan. Namun, ketika anak mengalami bengkak di tubuh tanpa penyebab jelas, anak mengalami nyeri badan, badan panas atau flu yang tidak kunjung sembuh, luka di tubuh tanpa penyebab jelas, berat badan anak turun lebih cepat, anak tidak nafsu makan dan sering mengeluh sakit, hal ini bisa jadi sebagai gejala kanker.

Bukan hanya itu saja, ketika anak kemungkinan besar berisiko kanker darah, anak akan mengalami pendarahan pada tubuhnya. Anak juga akan menjadi lemah dan lunglai. Jika mengalami gejala ini, untuk memastikan bagaimana kondisi kesehatan anak yang sebenarnya, orang tua perlu mengajak anak untuk periksa ke rumah sakit atau dokter terdekat. Ketika penyakit anak bisa dideteksi sejak dini, pengobatan terbaik bisa dilakukan sejak dini dan anak pun akan pulih dengan baik.

Apa Saja Penyebab Kanker Pada Anak?
Dari beberapa kasus diketahui bahwa 5 persen dari semua penderita kanker memiliki orang tua atau keluarga yang memiliki riwayat kanker. Gen yang diwariskan dari orang tua disinyalir membawa sel kanker pada tubuh anak dan inilah yang dipercaya sebagai salah satu penyebab kanker pada anak. Meski begitu, gen tidak selalu menjadi penyebab utama dari risiko kanker pada tubuh.

Sebuah study menyebutkan jika janin yang tumbuh dalam rahim seorang ibu dimana ibu ini tengah menderita kanker kemungkinan besar akan adanya risiko kanker pada anak. Adanya gen khusus yang membuat sel kanker tumbuh di tubuh juga dipercaya sebagai penyebab penyakit kanker. Lebih jauh, adanya radiasi dari bahan kimia dan bom atom atau nuklir juga bisa mempertinggi risiko kanker pada anak. Selain itu, pola hidup yang tidak sehat, penggunaan bahan makanan dan keperluan sehari-hari yang mengandung pestisida serta berbagai zat kimia lain adalah penyebab lain dari kanker pada anak yang sering kali diabaikan.

Bunda, jika menemukan gejala dan tanda-tanda bahwa buah hati kurang sehat atau sejenisnya, cobalah untuk memeriksakannya ke dokter terdekat dan jangan sekali-kali mengabaikannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya. :)



(vem/mim)