Cinta Sejati Tak Memandang Fisik: Amanda Fyfe, Wanita Terkecil di Dunia Akhirnya Menikah

Fimela diperbarui 15 Okt 2015, 18:12 WIB

Indah dan pedihnya kisah cinta memang tak bisa ditebak dengan begitu saja. Meski begitu, cinta justru mendatangkan sebuah kisah yang sangat mengesankan dan membuat siapa saja terbawa suasana olehnya. Sama halnya dengan kisah cinta perempuan satu ini. Namanya, Amanda Fyfe (31), ia adalah seorang wanita yang tak pernah menyangka bisa menikah dengan pria sempurna dan sangat mencintainya. Amanda terlahir dengan Osteogenesis Imperfecta. Sebuah kondisi kelainan genetik yang membuat tubuhnya tak bisa tumbuh dan berkembang seperti orang lain pada umumnya.

Dilansir dari laman dailymail.co.uk, Amanda hanya setinggi 2ft 8 in atau setara dengan 81,28 cm. Tinggi yang tak sampai 1 meter. Walau ia tak tumbuh dan berkembang seperti orang lain pada umumnya, ia justru tumbuh menjadi pribadi yang penuh percaya diri dan menatap masa depan dengan sangat matang. Keterbatasan yang ia miliki, tak menghalangi langkahnya untuk mencapai kehidupan yang bahagia dan sama seperti orang pada umumnya.

Dan benar saja, Amanda kini memiliki kehidupan yang sangat bahagia. Ia telah menikah dengan pria normal bernama Steven pada bulan Juli. Pasangan ini juga telah memiliki buah hati, seorang bocah laki-laki yang tampan bernama Aidan. Amanda mengaku bahwa ia tak menyangka bahwa mimpinya telah menjadi kenyataan. Ia hidup begitu bahagia. Hidupnya bahkan sangat sempurna karena orang-orang di sekitarnya begitu mencintai dan menyayanginya.

Saat ia lahir, dokter mengatakan bahwa Amanda kemungkinan besar tak bisa memiliki usia yang lama. Tapi, kasih sayang orang tuanya Geoff dan Diana Moore yang tulus pada Amanda, membuat wanita ini terus hidup baik hingga saat ini.

Singkat cerita, dulu Amanda sangat berhati-hati ketika ia dekat dengan seorang pria. Tubuhnya yang tak normal membuatnya minder dan takut pria yang dicintainya kecewa padanya. Hingga pada tahun 2007, ia bertemu dengan seorang pria bernama Steven yang kini menjadi suaminya di tempat kerja. Awalnya, keduanya hanya teman biasa selama 2 tahun. Namun, setelah jalan-jalan dan bercanda bersama, benih-benih cinta muncul di hati keduanya.

Mereka saling jatuh cinta dan Steven pun menerima dengan baik kondisi Amanda. Bagi Steven, perbedaan tinggi badan tidak akan menjadi masalah. Beberapa bulan hubungan mereka, Amanda pun hamil. Padahal, hamil adalah suatu kondisi yang bisa sangat berbahaya untuknya. Atas dukungan dari Steven dan keluarga serta pantauan khusus dari dokter, akhirnya Amanda melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat.

Buah hatinya tersebut diberi nama Aidan. Dan kini, bocah yang telah berusia 6 tahun tersebut telah tumbuh normal dan sangat tampan. Bagi Amanda, keberadaan Steven, Aidan dan orang-orang yang mencintainya adalah sebuah kebahagiaan yang membuatnya bertahan hingga kini. Meski ia tak sama seperti wanita lain pada umumnya, ia tetap berhak mendapat kebahagiaan yang sama seperti orang lain. Yang bisa ia lakukan sekarang, ia menerima kondisinya dengan lapang.

Sungguh kisah yang menyentuh dan menggetarkan hati ya Ladies. Amanda telah mengajari kita semua untuk tetap bahagia dengan keterbatasan yang kita miliki. Apapun dan bagaimanapun keterbatasan tersebut, hal itu tak akan menghalangi untuk bisa hidup bahagia. So, apakah kamu siap untuk menjadi pribadi yang lebih bahagia dengan segala keterbatasan yang kamu punya sekarang?

(vem/mim)