Menghindari Pelecehan Seksual, Gadis di Negara Ini Disetrika Dadanya Untuk Sembunyikan Payudaranya

Fimela diperbarui 14 Okt 2015, 11:32 WIB

Ketika tak sedikit wanita yang coba membuat payudaranya terlihat lebih seksi, lebih besar dan lebih mempesona. Gadis-gadis di beberapa negara seperti di Kamerun, Nigeria dan Afrika Selatan harus menjalani ritual yang terbilang mengerikan. Dikutip dari laman dailymail.co.uk, ritual ini adalah ritual menyetrika dada dengan batu pipih yang telah dipanaskan.

Menurut laporan yang ada, hal ini dilakukan agar payudara remaja usia antara 11-15 tahun tidak tumbuh dan menonjol. Jika payudara tersebut menonjol, dikhawatirkan jika gadis-gadis remaja tersebut akan mengundang birahi para pria dan menyebabkan ia dilecehkan atau bahkan diperkosa.

Tak ingin pelecehan seksual menimpa gadis-gadis remaja ini, ibu mereka menyetrika dada buah hatinya dengan batu pipih yang telah dipanaskan. Bahkan, untuk beberapa orang tua dari keluarga kaya akan menekan dada buah hatinya dengan benda semacam karet yang sangat ketat. Dari laporan yang ada, ritual ini sendiri telah berlaku sejak bertahun-tahun lalu. Lebih dari 3,8 juta gadis di wilayah Afrika ini dinyatakan telah menjalani ritual yang terbilang mengerikan ini. Saat menjalani ritual ini, gadis-gadis remaja di sana hanya diam saja dan tak berani menuntut apapun.

Bagi gadis-gadis ini, apa yang dilakukan oleh orang tuanya adalah demi kebaikan mereka. Mereka bahkan menjaga rahasia ritual ini dengan sangat baik. Menurut Departemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat di sana, praktek dan ritual ini sedikitnya telah meluas di Kamerun, Nigeria dan Afrika Selatan. Para orang tua mengaku bahwa hal ini dilakukan demi kebaikan buah hati mereka.

Dengan payudara rata, anak gadis mereka akan terhindar dari pelecehan juga pemerkosaan. Dengan payudara rata, maka para pria tak akan tertarik dengan gadisnya sebelum ia dewasa. Dan ini bisa menghindari adanya hubungan intim pra nikah atau kehamilan di luar pernikahan. Beberapa orang tua bahkan percaya jika dengan payudara rata, anak gadis mereka bisa melanjutkan pendidikan lebih lama sebelum mereka benar-benar siap untuk menikah.

Seorang penulis yakni Leyla Hussein, kepada Cosmopolitan mengatakan jika ritual ini sama saja dengan melakukan pelecehan tersembunyi bagi gadis-gadis di sana. Menyetrika dada para gadis yang sedang dalam masa pertumbuhan juga perkembangan sama saja dengan membuatnya sakit dan menderita. Dengan ritual mengerikan ini, beberapa jaringan payudara seseorang bisa rusak. Hal ini juga memungkinkan risiko penyakit kanker, tumor serta penyakit mengerikan lainnya akan lebih besar pada gadis-gadis tersebut.

Sejak munculnya berita ini, berbagai organisasi perempuan menyatakan menyayangkan hal ini. Meski niat dan tujuan orang tua menyetrika dada anak baik, tapi hal ini tetap saja berbahaya dan sangat tidak masuk akal. Berbagai organisasi perempuan kini bahkan telah meminta pemerintahan di sana untuk mencegah juga menghentikan praktek ini. Kita semua tentu juga berharap, praktek ini bisa segera diatasi dan tak terjadi lagi ya Ladies.

(vem/mim)