Penyakit gagal ginjal kronis adalah proses kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari tiga bulan. Seperti dilansir www.kidney.org.au, penyakit gagal ginjal kronis dapat menimbulkan simtoma berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut, dengan disertai kelainan sedimen urin. Adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi penyakit gagal ginjal kronis pada penderita kelainan bawaan seperti hiperoksaluria dan sistinuria.
Penyakit gagal ginjal kronis merupakan satu dari beberapa jenis penyakit yang mengakibatkan kematian dini. Seorang penderita penyakit gagal ginjal yang telah kehilangan lebih dari 1/3 fungsi ginjalnya akan membutuhkan dialisis seumur hidupnya. Jika kondisi kedua ginjalnya semakin memburuk, maka transplantasi ginjal adalah satu-satunya jalan tersisa untuk sembuh dari penyakit ini.
Transplantasi ginjal adalah operasi penanaman ginjal orang lain ke dalam tubuh penderita penyakit gagal ginjal kronis. Untuk dapat melakukan transplantasi ginjal dibutuhkan setidaknya kecocokan organ lebih dari 50%. Biasanya anggota keluargalah yang paling cocok untuk mendonorkan ginjalnya, meski tidak menutup kemungkinan orang lain juga bisa mendonorkan ginjalnya untuk penderita penyakit gagal ginjal kronis.
Ginjal yang ditransplantasikan ke dalam tubuh penderita penyakit gagal ginjal akan mengambil alih pekerjaan dari kedua ginjal penderita penyakit gagal ginjal kronis yang telah rusak, dan jika transplantasi berhasil maka penderita penyakit gagal ginjal kronis tidak perlu melakukan dialisis.
- Deteksi Dini Penyakit Gagal Ginjal dengan 3 Tes Ini!
- Hati-hati Minum Terlalu Banyak Tidak Baik Untuk Kesehatan Anda
- Aku Tak Ingin Suami Terus Sakit, Maka Kuserahkan Satu Ginjalku Untuknya
- Waspada! Ginjal Wanita Ini Dicuri Dokter Saat Operasi
- Amankah Mengonsumsi Suplemen Herbal Bagi Penderita Penyakit Ginjal?