Tak Sengaja Hilangkan Cincin Pernikahan, Istri Didorong Suami Dari Atas Tebing

Fimela diperbarui 12 Sep 2015, 11:56 WIB

Bagi setiap pasangan, cincin perkawinan merupakan salah satu benda yang penting. Cincin perkawinan adalah saksi bisu yang membuktikan bahwa pasangan telah memutuskan untuk membina rumah tangga bersama. Tapi, karena ceroboh, tak sedikit orang yang kehilangan cincin perkawinannya. Jika cincin kawin telah hilang, perasaan kecewa dan sedih tentunya akan hadir. Namun, apa iya, rasa kecewa tersebut mengubah seseorang menjadi seorang yang sadis dan jahat sehingga tega membunuh pasangan?

Percaya atau tidak, rupanya ada, seseorang yang tega melukai bahkan menghabisi pasangan sendiri karena pasangan ceroboh menghilangkan cincin kawin mereka. Seperti dilansir dari laman mirror.co.uk, seorang wanita di Amerika Serikat yang bernama Toni, telah dihabisi oleh suaminya sendiri bernama Henthorn (58). Sebelum kematiannya, Toni diduga telah ceroboh menghilangkan cincin kawinnya yang berupa cincin berlian bernilai 20 ribu poundsterling atau setara dengan 441,8 juta rupiah.



Toni yang berprofesi sebagai dokter diperkirakan meninggal dunia setelah sang suami mendorongnya dari atas tebing saat keduanya melakukan pendakian di Gunung Rocky untuk merayakan hari jadi pernikahan mereka yang ke 12, tepatnya pada tanggal 12 September 2012. Namun, Henthorn mengaku jika istrinya terjatuh dari atas tebing dengan sendirinya, ketika ia tengah mengambil foto. Saat itu, ia juga mengaku bahwa pendakian dilakukan bersama buah hati mereka yang saat ini telah berusia 7 tahun.

Dari laporan yang ada, tim penyidik menemukan kejanggalan atas kematian Toni. Tim penyidik mengungkapkan jika wanita tersebut tidak jatuh dengan sendirinya. Ada bekas pukulan di tubuhnya. Salah satu penyidik memberi kesaksian "Toni meninggal karena adanya serangan benda tumpul di tubuhnya. Serangan itu bahkan terlihat jika dilakukan berulang kali. Bisa jadi ia telah didorong saat mendaki sehingga tubuhnya menghantam tebing."



Kejanggalan ini juga diperkuat oleh kesaksian Polisi Hutan. Polisi mengatakan "Tidak tampak ada luka di tangan Toni saat ia terjatuh. Kamera yang ada di dekatnya tubuhnya bahkan terlalu sempurna bila ia benar-benar terjatuh saat mengambil foto." Usut punya usut, Toni ternyata memiliki tiga jasa asuransi kehidupan yang nilainya mencapai USD 4,5 juta atau setara dengan 64,4 miliar rupiah. Hanya selang dua hari kematiannya, asuransi ini diklaim oleh Henthorn. Meski begitu, belum ada satupun jasa asuransi yang memberikan uang tersebut kepada Henthorn.



Rupanya, kasus yang menimpa Toni bukanlah kasus yang pertama. Sebelumnya, pada tahun 1995, istri pertama Henthorn yang bernama Sandra juga telah meninggal dunia dalam insiden tragis. Sandra meninggal dunia saat mengganti ban mobilnya sementara dongkrak yang digunakannya licin dan akhirnya membunuhnya. Wanita ini juga memiliki jasa asuransi sebesar USD 300 ribu atau setara dengan 429,3 juta rupiah. Asuransi tersebut akhirnya diberikan kepada Henthorn.

Tapi kini, polisi dan tim penyidik sedang menyelidiki lebih lanjut kedua kasus yang menimpa kedua istri Henthorn yang dikatakan sangat janggal. Sungguh tragis dengan apa yang dilakukan pria tersebut ya Ladies. Semoga kasus ini segera terungkap dan jika memang Henthorn terbukti bersalah, semoga ia mendapatkan hukuman setimpal atas apa yang ia lakukan.



(vem/mim)