Terdengar seperti judul sinetron ya, Ladies? Namun kisah ini nyata dialami oleh pasangan Mercedes Casanellas dan Richard Cushworth, seperti yang dikisahkan dalam Cosmopolitan.com.
Pasangan tersebut pergi ke El Salvador pada bulan Mei lalu, karena Mercedes ingin melahirkan di kampung halamannya. Mercedes melahirkan seorang bayi laki-laki dengan selamat yang diberi nama Jacob. Keesokan harinya, saat akan meninggalkan rumah sakit, pihak rumah sakit memberikan bayi yang berbeda padanya. Tentu saja Mercedes mengajukan protes, dengan menjelaskan bahwa bayi tersebut memiliki warna kulit yang lebih gelap dan ukuran yang lebih kecil dibanding bayinya. Lalu apa yang dikatakan pihak rumah sakit? Mereka justru mengatakan bahwa bayi akan mengalami perubahan warna kulit.
Meskipun akhirnya Mercedes dan suaminya kembali ke rumah mereka di Texas dengan bayi tersebut, namun ia masih tidak yakin bahwa bayi itu adalah anaknya. "Aku mengambil foto bayi itu dan membandingkannya dengan wajah suamiku, mencoba menemukan kesamaan di antara mereka. Aku juga mencoba meyakinkan diri bahwa bayi itu memang putra kami, yang nantinya akan semakin mirip dengan kami. Namun insting keibuanku tetap mengatakan bahwa ia bukan anakku," kata Mercedes.
Alhasil, insting keibuan Mercedes terbukti benar. Mereka akhirnya melakukan tes DNA, yang hasilnya menyatakan bahwa tidak ada kesamaan antara si bayi dan orang tuanya. Pengacara mereka pun melakukan penyelidikan terbuka, dan meminta agar juga dilakukan tes DNA pada semua bayi yang lahir pada tanggal yang sama di rumah sakit tersebut. Usaha tersebut membuahkan hasil. Jacob yang asli berhasil diidentifikasi dan bisa bertemu dengan orang tua kandungnya.
Dokter yang bersangkutan menyangkal semua tuduhan atas tertukarnya bayi tersebut. Ia pun tetap ditahan oleh pihak berwajib, meski belum pasti di mana letak keterlibatan sang dokter hingga bayi tersebut bisa tertukar. Sementara bayi lain yang tertukar, atau Jacob palsu hingga kini belum diketahui siapa orang tua kandungnya. Sungguh malang sekali...