Move On Secepat Kilat, Haruskah? #TanyaSetipe

Fimela diperbarui 04 Sep 2015, 11:38 WIB

Apakah ada cara move on yang cepat atau memang butuh waktu untuk merelakan dirinya?

***

Saya D wanita biasa yang pernah berpacaran dengan pria dari kalangan kaya. Saya berkenalan saat masa sekolah. Kisah cinta saya berawal dari saling bantu dan saling bertemu. Saya sadar saya orang miskin sedangkan dia kaya. Sekarang dia pacaran dengan salah satu mantan pacarnya dan sudah 2 tahun berpacaran. Saat saya pacaran dengan dia saya tahunya mereka sudah putus (waktu itu). Saya berpacaran dengan beliau selain karena sayang, saya merelakan diri agar dia membalas dendam masa lalunya yang buruk terhadap semua mantan pacarnya melalui saya.

Pria ini pacar pertama saya. Saya berciuman juga hampir intim. Sayangnya, hanya seminggu/beberapa hari berpacaran, kami putus.

Apakah menurut Setipe saya wanita agresif? Karena mencintai dia duluan. Apakah saya tipe wanita bodoh? Karena baru pertama bertemu sudah berciuman dan melakukan hal-hal intim. Saya belum move on karena saya masih belum bisa melupakan dia. Apakah ada cara move on tercepat?

Terima kasih

(vem/setipe/yel)
2 dari 2 halaman

Jawaban Setipe.com

Foto: copyright thinkstockphotos.com

Hai, D! Terima kasih ya sudah mau berbagi cerita dengan Setipe.com! Tidak ada yang salah kok dengan Anda yang mencintai dia. Toh kita semua sama-sama tahu kalau perasaan sangat sulit sekali untuk dikontrol. Untuk selebihnya, nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan memang datangnya belakangan. Tapi tenang saja, selalu ada hikmah dibalik semua hal. Anda kan jadi bisa belajar untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Untuk itu, yang perlu Anda lakukan adalah:

1. Buat hati Anda serasa 'plong'

Curahkan apa yang Anda rasakan, segalanya dari mulai kekesalan, air mata, amarah, dan sebagainya. Kalau tidak ada orang yang bisa Anda percaya, Anda bisa menyalurkannya dengan cara lain. Misalnya dengan tulisan. Jangan ragu untuk mengekspresikan segalanya sampai Anda benar-benar merasa lega. Tapi syaratnya, setelah itu Anda harus melepaskan itu semua.

2. Move on, bukan balapan

Jangan termotivasi untuk move on hanya karena mantan pacar Anda sudah bertemu dengan yang baru. Jika seperti itu, Anda hanya akan mencari pelarian. Hubungan yang sehat diawali dengan cara yang baik pula. Walaupun bisa juga sih dijadikan pacuan. Anggaplah pacar Anda sudah bertemu yang baru, dan tidak memiliki sedikitpun waktu untuk memikirkan Anda. Sedangkan Anda, masih penuh dengan bayang-bayangnya. Menyedihkan bukan? So, buat apa memikirkan orang yang tidak memikirkan Anda sama sekali.  


3. Menerima apa yang sudah terjadi

Move on bukan selalu tentang bertemu dengan orang yang baru, lho. Move on artinya Anda bisa berjalan maju, dengan menerima kondisi Anda yang sebelumnya. Kalau orang Jawa bilangnya sih nrimo. Dalam artian ya sudah, ambil pelajaran baiknya dan tinggalkan penyesalan Anda. Ikhlas, jangan lagi ada dendam. Toh Anda hidup bukan untuk masa lalu saja, Anda masih punya masa depan. Jalan Anda masih panjang.

Jangan takut tidak ada orang lain yang akan menerima Anda lagi. Orang yang tepat akan menerima Anda secara keselurahaan, dari luar dalam, juga segala masa lalu Anda. Dan orang yang tepat itu, pasti ada. Dia datang di waktu yang tepat, setelah Anda move on dan siap tentunya.

-oOo-

Buat Anda yang ingin curhat tentang cinta, tim psikolog dari Setipe.com siap membantu. Boleh banget kirim curhatan Anda ke redaksivemale@kapanlagi.net dengan subjek email CURHAT VEMALE. Sertakan nama, usia dan kota tempat tinggal. Yuk curhat.. gratis dong..