Tulisan ini dikirim oleh: Indri
Mungkin kisah saya terlihat biasa bagi pembaca, tapi bagi saya, ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa di sepanjang hidup saya. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi pembaca terutama pasangan kekasih.
***
Nama saya Indri, usia saya sekarang memasuki 26 tahun. Satu setengah tahun yang lalu saya bertemu dengan seorang lelaki di tempat saya bekerja. Waktu itu, tidak ada rasa bahkan pemikiran untuk jatuh cinta padanya. Demikian halnya yang dirasakan oleh kekasih saya, kami bukan pasangan 'cinta pandangan pertama'. Hari demi hari, bulan demi bulan pertemanan kami semakin dekat. Saya melihat dia adalah sosok yang bisa menjaga dan menghargai saya meskipun pertemuan kami selalu pada jam larut malam. Tak pernah sedikitpun sikap bahkan ucapannya yang melecehkan saya. Meskipun begitu, tetap saja saya dan dia masih belum punya perasaan apa-apa.
Sampailah di waktu lima bulan pertemanan, saya mulai berpikir, mungkinkah saya bisa jatuh cinta pada dia? Mungkinkah dia akan menjadi kekasih saya? Saya terus mencari jawaban sendiri hingga akhirnya satu bulan kemudian saya memberanikan diri untuk meminta dia menjadi kekasih saya. Memang tidak secara langsung, saya memintanya melalui senda gurau. Dan ternyata dia merespon candaan saya.
Selang 1 minggu kami belajar mendekatkan diri satu sama lain, kami membentuk cinta itu menjadi nyata dan lengkap. Meski masih sebatas lengkap, saya yakin ini bisa menjadi inspirasi. Karena bagi saya, cinta yang sempurna adalah cinta yang berakhir pada pernikahan.
Singkat cerita pertemuan, inilah proses kami membentuk cinta hingga menjadi lengkap. Sedikit tips dari saya agar para pembaca Vemale.com memiliki kisah cinta yang manis dan berlabuh di pelaminan:
Saling menghormati
1. Saling menghormati
Inilah hal utama yang kami lakukan yaitu saling menghormati. Meskipun masing-masing tahu bahwa saya ataupun dia sangat mencintai, tak pernah terbesit sedikitpun untuk merendahkan satu sama lain. Dengan patokan "dia kan sangat mencintaiku, apapun kesalahan pasti akan dia maafkan". Ini justru akan menimbulkan sifat semena-mena. Jarak usia kami terbilang lumayan jauh, meskipun begitu, saat menghadapi besarnya pertengkaran, kami tetap saling menghormati. Hindari gengsi dan sportif mengakui kesalahan, tinggalkan anggapan yang muda yang meminta maaf terlebih dahulu.
2. Saling menghargai
Nah, ini juga penting diterapkan dalam sebuah hubungan. Hargai pendapat masing-masing terutama jika pasangan mengungkapkan komentarnya terhadap sikap Anda. Saya seorang wanita tomboi, dan dia menyarankan bagaimana kalau saya mengubah penampilan menjadi sedikit rapi dan juga memakai make up, tak perlu menor setidaknya terlihat cerah. Komentarnya sangat menantang bagi saya karena berdandan adalah hal yang paling ribet. Oke, saya terima dengan tanpa paksaan, karena saya ingin terlihat lebih cantik untuknya.
Selanjutnya ketika saya mengajukan pendapat tentang hobi dunia malamnya yang saya tidak suka, dia pun merespon dengan baik. Memang tidak secepat itu kami melakukan perubahan, semua butuh proses, dan tetap saling menghargai usaha yang kami lakukan. Tapi ingat, perubahan yang tanpa paksaan dan atas kesadaran diri masing-masing.
Komunikasi harus baik
3. Saling melengkapi
Setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan masing-masing, bagaimana caranya agar kita bisa saling melengkapi dengan menutup kekurangan pasangan dengan kelebihan yang kita punya. Dia selalu menutupi kekurangan saya seperti egois, pemarah, cerewet dengan kesabarannya yang luar biasa. Meskipun dia sabar, hal ini tidak membuat saya terus melakukan sifat buruk tanpa perubahan. Justru saya iri dan menjadi motivasi bagaimana caranya agar saya memiliki rasa sabar seperti kekasih saya. Akan tetapi, bagi saya, dia tidak punya kekurangan apa-apa, kesalahan yang dia buat saya artikan sebagai proses pembelajaran dia untuk menjadi lebih baik lagi.
4. Komunikasi
Dalam hal ini saya menerapkan kebiasaan berupa kata-kata semangat untuknya setiap bekerja. Selain itu saya juga selalu bertanya apakah pekerjaanmu banyak hari ini? Apakah kamu lelah? Ketika saya ingin mengganggu waktu sibuknya, saya akan bertanya dan meminta maaf terlebih dahulu bahwa saya ingin meminta waktunya sedikit. Sepulang kerja Ketika kami bertemu saya juga menanyakan "Apakah hatimu masih berbunga untukku?".
Tidak hanya disaat sedang damai saja pertanyaan itu kami lontarkan, bahkan ketika sedang marah karena pertengkaran, kami tetap menanyakan itu. Kami juga mengucapkan kata I love u sebanyak 5 atau 7 kali dalam sehari bahkan lebih, dan ungkapan ini kami berikan setiap hari sampai saat ini. Hal ini secara tidak langsung bisa meredakan dan melunakkan hati ketika sedang digeluti emosi.
Ini adalah komunikasi rutin yang kami lakukan. Dalam beberapa pertemuan kami menyempatkan waktu untuk diskusi atas ide-ide, rencana ataupun ungkapan yang lainnya dan mencari solusi dengan menggabungkan kedua pendapat masing-masing. Nah, komunikasi paling wajib adalah memberi kabar, bukan diartikan seperti wajib lapor 24 jam. Tetapi atas dasar kesadaran masing-masing saja. Dari hal ini sudah bisa merangkap untuk saling memperhatikan, saling mengerti dan berbagi dengan kekasih saya.
Setia itu mahal
5. Jangan gengsi
Nah ini terbilang cukup sulit karena kita harus melawan gengsi. Hubungan saya tidak terus berjalan mulus, pasti ada pertengkaran. Sikap yang kami lakukan ketika bertengkar adalah diam. Tujuan kami diam untuk menghindari perkataan yang tidak diinginkan, menghindari keputusan yang berakibat penyesalan.
Diam adalah memberi masing-masing waktu untuk meredakan emosi dan lebih berpikir jernih, namun tidak perlu diam berlama-lama. Ketika kekasih saya sudah mulai reda, dia akan bertanya apakah saya emosi saya sudah reda? Saat kepala kami sudah dingin, kami pun memulai untuk saling mendengarkan, saling memahami, saling memberi masukan dan nasehat hingga saling memaafkan.
6. Yang terakhir, setialah!
Setia tidak hanya dengan hati, yang hanya memiliki satu wanita ataupun pria saja. Setia juga meliputi jagalah pandangan, jagalah lisan yang akan Anda gunakan untuk menggoda, dan jagalah sikap Anda. Jika memang Anda sudah cukup bahagia dengan pasangan, untuk apa mencari yang lain dengan alasan coba-coba atau iseng-iseng. Setia itu mahal, hanya orang yang memiliki jiwa berkelas yang bisa melakukannya. Bahagia itu adalah pilihan, kita yang memilih, kita yang menciptakan, dan kita yang mempertahankan.
Dari tips saya di atas bukan berarti hari-hari yang kami jalani selalu penuh keseriusan dan menegangkan. Kami adalah pasangan yang humoris terutama dengan suara tertawa saya yang besar seperti suara tukang ikan. Kami memanfaatkan moment dan waktu dengan mencari celah menciptakan canda dan tawa, meskipun kadang terlihat seperti anak-anak dan terlihat konyol.
Kami bahagia karena kami bersyukur
Untuk para pasangan kekasih yang masih bermain dengan cinta, ketahuilah bahwa cinta itu mulia dan penghormatan, bukan cinta yang bisa dijual dan dibeli dengan sikap tidak bisa saling menghargai. Kepuasan nafsu dengan berganti pasangan ataupun selingkuh memang menyenangkan, tetapi kenyamanan yang kita dapat hanya dari satu orang akan terasa lebih nikmatnya. Kesetiaan juga akan membuat Anda lebih punya harga diri.
Saya merasa jadi wanita paling bahagia karena cinta dan ketulusannya. Tutur bahasa dan sikapnya selalu lembut kepada saya. Dan Ini pertama kalinya saya merasakan debaran cinta setiap hari, bahkan sampai saat ini walaupun kami sudah jalan selama satu tahun.
Kenapa saya bisa jatuh cinta setiap hari? Karena setiap hari saya selalu BERSYUKUR atas apapun yang dia berikan dan menerima apapun kondisi dia. Satu hal yang membuat saya kagum adalah perjalanan ini memutuskan dia untuk ikhlas kembali ke jalan Allah demi memantaskan dirinya untuk menjadi panutan saya. Dia ikhlas menyiapkan diri untuk menanggung seluruh dosa-dosa. Hingga pilihan terakhir kami memutuskan untuk melangsungkan pernikahan yang hanya tinggal hitungan bulan. Mohon doanya ya.
Semoga bermanfaat.